TEMPO.CO , Jakarta- Tingginya aksi beli investor asing bakal menjadi katalis penggerak indeks saham di Bursa Efek Indonesia. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menguat 15,84 poin (0,33 persen) ke level 4.821,45 pada Rabu, 19 Maret 2014. (Baca :Banjir Dana Asing, IHSG Naik 15 Poin).
Derasnya aliran dana asing membuat IHSG bertahan di zona hijau meski bursa regional Asia mayoritas ditutup di teritori negatif. Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Alwi Assegaf, mengatakan akumulasi beli yang dilakukan investor asing dalam beberapa hari terakhir telah menciptakan tren naik pada IHSG. “Tingginya minat beli asing menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia masih menarik,” katanya.
Investor asing membukukan pembelian bersih Rp 1,2 triliun. Secara kumulatif, dana mereka yang masuk lebih dari Rp 15 triliun pada kuartal pertama 2014. Selain faktor penguatan rupiah, kinerja keuangan emiten yang sesuai ekspektasi menambah daya tarik pasar Indonesia. (Baca : Investor Saham Jenuh, Efek Jokowi Meluruh)
Belum adanya sinyal negatif dari bursa global, menurut Alwi, turut membuat indeks bertahan di area positif. Krisis di Ukraina mulai mereda seiring referendum yang memastikan bahwa Crimea menjadi bagian dari Rusia. Amerika Serikat dan Uni Eropa pun tidak secara tegas mengatakan akan memberikan sanksi bagi Rusia. (Baca : Ditopang Kondisi Regional, IHSG Menguat ).
Pertemuan Komite Ekonomi Federal (FOMC Meeting) pada Rabu, 19 Maret, di Amerika, direspons netral oleh investor. Bank sentral diperkirakan masih mempertahankan pengurangan stimulus sebesar US$ 10 miliar per bulan serta menahan suku bunga 0,25 persen sampai angka pengangguran turun di bawah 6,5 persen.
Alwi memperkirakan IHSG akan bergerak konsolidatif di kisaran 4.781-4.845 pada hari ini, Kamis, 20 Maret 2014. IHSG masih berada dalam tren naik, tapi tetap mewaspadai potensi pembalikan arah apabila indeks ditutup di kisaran 4.750-4.780. “Disarankan mengambil posisi beli-jual jangka pendek (trading) pada saham-saham perbankan dan konstruksi.”
