Jika Jadi Presiden, Jokowi Diminta Pakai Nuklir  

Jumat, 14 Maret 2014 19:04 WIB

Menara Sutet di Jakarta (16/12). Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Fahmi Mochtar mengakui, wilayah Jakarta dan sekitarnya masih mengalami defisit listrik sebesar 50 megawatt. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral R. Sukhyar menilai, pemerintah pada masa mendatang harus mulai serius mengkaji penggunaan energi nuklir. "Ini tak bisa dipungkiri, kebutuhan kita ke depan akan makin besar," ujarnya dalam diskusi Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Senopati, Jakarta, Jumat, 14 Maret 2014.

Hal tersebut merupakan salah satu ide soal kebijakan energi apa yang harus diambil jika Joko Widodo alias Jokowi benar-benar terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. "Saya kira siapa pun presidennya, elektrifikasi harus dikejar," tutur Sukhyar.

Pernyataan tersebut juga merespons pengumuman Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri soal Jokowi sebagai calon presiden dari partainya.

Lebih jauh, menurut Sukhyar, komitmen penggunaan energi nuklir harus disuarakan sejak awal karena butuh persiapan yang memakan waktu hingga bertahun-tahun. Penggunaannya pun membutuhkan komitmen langsung dari presiden. "Kalau presiden mengumumkan komitmennya sekarang, inspeksi keamanan sampai dampak sosial Dewan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency) itu butuh waktu 15 tahun," ujarnya. (baca: Jokowi Capres, IHSG Terbang Tinggi)

Sukhyar mengatakan rasio elektrifikasi Indonesia per September tahun lalu masih 80,1 persen. Artinya, masih ada 12,5 juta rumah tangga yang belum teraliri listrik.

Untuk mengejar rasio elektrifikasi itu, kata Sukhyar, pemerintah nantinya harus menggenjot penggunaan batu bara. Sebab, cadangan minyak makin menipis, sementara sumber energi baru dan terbarukan juga masih minim.

PINGIT ARIA

Berita Terkait:
Megawati Tunjukkan Surat Mandat Jokowi Nyapres
Ekspresi Ahok Saat Detik-detik Deklarasi Jokowi
Kenapa Jokowi Nyatakan Jadi Capres di Marunda?



Berita terkait

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

49 menit lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

4 jam lalu

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran dan Maruarar Jika Ingin Gabung

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan bakal menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partainya.

Baca Selengkapnya

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

6 jam lalu

Datangkan Alat dari Luar Negeri, Ini 3 Fungsi Utama Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi

Peringkat laboratorium Indonesia Digital Test House disebutkan hampir sama dengan Rumah Sakit Tipe A di bidang layanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

7 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

7 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

10 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

11 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

12 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

16 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya