Seorang pialang mengunakan telpon seluler di pasar saham Bursa Efek Indonesia, Jakarta, (30/12). Perdagangan hari terakhir 2008 ditutup menguat 14,516 poin (1,08 persen) menjadi 1.355,408. TEMPO/Wahyu Setiawan
TEMPO.CO, Jakarta - Analis Trust Securities, Reza Priyambada, memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat, 14 Maret 2014, berada pada rentang support 4.680-4.706 dan resisten pada 4.735-4.750. Ia menilai keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate sebagai sentimen positif. "Apresiasi rupiah dan kembalinya asing mencatatkan nett buy diharapkan dapat mempertahankannya di zona hijau," katanya melalui siaran pers, Jumat, 14 maret 2014.
Menurut Reza, aksi beli pelaku pasar terhadap sejumlah saham yang sehari sebelumnya mengalami pelemahan menjadi salah satu faktor pemicu sentimen positif. “Sentimen tersebut mampu menahan pengaruh melemahnya laju sejumlah indeks saham utama asia dan kekhawatiran penurunan lanjutan,” ujarnya.
Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell. Adapun laju rupiah yang kembali rebound, menurut Reza, jarang terjadi karena umumnya rupiah akan bergerak naik jika level BI rate juga mengalami kenaikan. (Baca: Inflasi Februari 2014 Turun)
Proyeksi Reza berbeda dengan Firdaus, analis dari PT Bosowa Sekuritas. "IHSG akan terkoreksi cukup dalam," katanya melalui pesan elektronik. Menurut Firdaus, ada kecemasan investor terhadap pasar modal yang melakukan aksi jual. "IHSG berada pada support 4.590 dan resisten di 4.740," ujarnya.