TEMPO.CO, New York - Pialang di bursa saham New York atau Wall Street kini tengah bungah. Soalnya, pada 2013, mereka menikmati kenaikan bonus hingga 15 persen. Pengawas keuangan pemerintah New York, Thomas DiNapoli, memperkirakan nilai bonus yang diperoleh para pialang di Wall Street mencapai US$ 26,7 miliar atau sekitar Rp 304,9 triliun.
Dengan demikian, rata-rata seorang pialang memperoleh bonus US$ 164.530 atau Rp 1,88 miliar pada 2013. "Ini adalah nilai bonus terbesar sejak krisis finansial 2008 dan rekor nomor tiga terbesar dalam sejarah," kata DiNapoli, seperti dikutip Yahoo! Finance, Kamis, 13 Maret 2014.
Tingginya bonus para pialang, kata DiNapoli, sebagian merupakan rapel kompensasi dari hak yang seharusnya mereka terima pada 2012-2013. Karena itu, bonus para pialang tetap naik meski profit perusahaan sekuritas yang berlaga di Wall Street turun 30 persen ke level US$ 16,7 miliar pada 2013.
Yang jelas, nilai bonus yang diterima setiap pialang tidak sama. Ada yang mendapat bonus besar dan sebaliknya, mungkin ada yang gagal mendapatkannya. (Baca: 41 Persen Pekerja WallStreet Ingin Resign).
Perusahaan yang memberi kenaikan bonus di antaranya adalah Goldman Sachs Group Inc, Bank of America Corp, dan Morgan Stanley. Saham ketiga bank investasi tersebut naik lebih dari 95 persen dalam dua tahun terakhir. Dengan demikian, ekuitas perusahaan juga melambung. "Sehingga mereka mampu memberi kenaikan bonus hingga 44 persen," kata DiNapoli.
Bonus ini menjadi berkah bagi pemerintah New York City. Pada tahun fiskal 2013, pajak dari industri pasar modal mampu mencapai US$ 10,3 miliar atau menyumbang 16 persen pada pendapatan New York. Dengan bonus ini, pendapatan pajak New York bisa bertambah lebih dari US$ 100 juta dari target yang telah ditetapkan untuk 2014.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.