TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Keuangan dari negara-negara berkembang akan mendorong negara-negara industri besar yang tergabung dalam kelompok Government Seven (G7) agar merumuskan kebijakan yang mendukung negara berkembang. Menteri Keuangan India Palaniappan Chidambaram optimistis kelompok G7 akan mengantisipasi kekuatan ekonomi potensial dari negara berkembang. "Saya pikir, G7 menyadari bahwa beberapa negara-negara di luar G7 akan tumbuh menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan pada 10 -20 tahun ke depan," ujarnya, seperti dikutip Reuters (5/2).Menteri Keuangan Brasil Antonio Palocci menambahkan, Brasil, India dan Cina telah bersepakat akan meminta menteri keuangan dari negara G7 untuk menjadikan mereka sebagai anggota tetap dalam pertemuan-pertemuan yang membahas perekonomian internasional. ?Jadi, kami tidak hanya sebagai tamu yang pasif,? tuturnya. Alasan dari desakan itu adalah adanya kecenderungan pengetatan fiskal di negara-negara industri. Selain itu, adanya kegagalan pengelolaan yang menyebabkan ketimpangan ekonomi global, dan meluasnya kumpulan elit negara-negara kaya dari G7 itu sendiri.Di sisi lain, negara berkembang juga sering mengeluhkan kebijakan subsidi pertanian negara-negara kaya, dan kebijakan proteksi mereka yang menghambat ekspor dari negara-negara miskin. Selama ini, ada perbedaan yang mencolok antara negara kelompok G7 dan di luar G7, selain isu utara selatan, atau perselisihan antara Amerika Serikat dengan Cina, maupun Uni Eropa.Melalui pertemuan antara menteri keuangan negara berkembang dengan menteri keuangan G7, diharapkan perjanjian perdagangan global dapat menegosiasikan. Sehingga, tidak ada lagi benturan masalah utama, seperti soal subsidi pertanian, dalam reformasi perdagangan. Rr Ariyani/Reuters/London