TEMPO Interaktif, Jakarta:Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2E - LIPI) memprediksikan jumlah penganguran tahun ini akan meningkat menjadi 11,833 juta orang. Angka tersebut belum termasuk dengan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang kembali ke Tanah Air dari Malaysia. "Angka ini berbeda dengan yang dikeluarkan pemerintah yang menyatakan pengangguran 2005 menjadi 9,9 juta orang," kata Koordinator P2E - LIPI Wijaya Adi kepada wartawan dalam jumpa pers di Jakarta, Jum'at (4/2).Menurut Wijaya, tingginya angka pengangguran salah satunya disebabkan fenomena yang muncul pada masa krisis, yaitu pertumbuhan ekonomi ditopang dari pertumbuhan konsumsi. Padahal, konsumsi tidak memberikan pengaruh kepada penyerapan tenaga kerja. Bila sebelum krisis kenaikan pertumbuhan ekonomi 1 persen mampu menyerap 400 ribu tenaga kerja, sekarang jutsru kenaikkan pertumbuhan ekonomi hanya menyerap 250 ribu tenaga kerja.Padahal dalam setahun, menurut dia, tambahan angkatan kerja mencapai 2,5 juta orang atau 12,5 juta orang selama lima tahun. Dengan target pertumbuhan ekonomi 2005 sebesar 5,5 persen, tenaga kerja yang dapat diserap hanya berkisar 1,375 juta orang. "Tambahan pengangguran pada 2005 akan berkisar pada angka 1,125 juta orang," ujarnya. "Ditambah stok penganggur pada tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan jumlah penganggur pada 2005 akan berkisar 11,833 juta orang," kata Wijaya. Evy Flamboyan