Pesawat N219 Mulai Terbang 2016  

Reporter

Editor

Harun Mahbub

Jumat, 7 Maret 2014 16:24 WIB

Pesawat N-219. indonesian-aerospace.com

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bersama PT Dirgantara Indonesia intensif mengembangkan pesawat perintis N219. Prototipe pesawat 19 penumpang itu rencananya rampung tahun depan.

Menurut rencana, kata dia, proyek percontohan N219 mulai terbang pada 2016 atau 2017. "Pesawat ini sangat dibutuhkan pemerintah daerah dalam mendukung percepatan pembangunan," kata Hidayat, Jumat, 7 Maret 2014.

Dia menjanjikan proteksi bagi pengembangan bisnis pesawat perintis N219 jika tingkat komponen dalam negeri atau TKDN sudah di atas 40 persen. "Maksudnya dengan berbagai regulasi kami tidak akan memperlancar impor teknologi atau pesawat sejenis," ujarnya.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan pengembangan pesawat yang awalnya dirintis perusahaannya itu akhirnya diserahkan pada pemerintah. "Pemerintah tidak ada anggaran untuk pengembangan, jadi dibuatkan ke LAPAN. Kami harus membuatkan prototipe untuk LAPAN yang akan kami kerjakan di sini," ujarnya. (Baca: Indonesia Kembangkan Pesawat N-219)

Biaya pengembangan pesawat itu menembus Rp 600 miliar. Melalui LAPAN, kata dia, pemerintah menyanggupi menggelontorkan anggaran hingga Rp 500 miliar untuk pengembangan pesawat perintis itu, dan sisanya akan ditanggung PT Dirgantara Indonesia. "Desain sudah hampir selesai," katanya.

Nantinya lisensi pesawat itu ada di tangan pemerintah. PT Dirgantara Indonesia akan membayar lisensinya untuk memproduksi pesawat itu. Estimasinya, tahap pertama produksi pesawat itu dijadwalkan 2016-2017 dengan kapasitas produksi awal 12 pesawat per tahun. "Setelah itu akan naik sekitar 24 pesawat setahun," kata Budi. Menurut dia, sejauh ini satu-satunya pesaing pesawat perintis dengan kapasitas angkut 19 penumpang adalah Twin Otter. (Baca : Selama 37 Tahun, PTDI Produksi Ratusan Pesawat)



AHMAD FIKRI




Terpopuler
Sebelum Tewas, Bos Bitcoin Punya Karier Kinclong
Pasar Pede Jokowi Jadi Presiden
Perkuat Rupiah, BI Gandeng Bank Sentral Korea







Advertising
Advertising

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

38 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

43 hari lalu

Mengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo

Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

53 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

55 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

55 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

56 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya