Indonesia Sasar Pasar Nigeria  

Jumat, 21 Februari 2014 17:25 WIB

Armida Alisjahbana. Tempo/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menargetkan transaksi dagang dengan Nigeria bisa mencapai US$ 5 miliar dalam lima tahun ke depan. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana menyatakan Nigeria merupakan negara dengan potensi ekonomi besar yang masih belum banyak digarap, sehingga Indonesia diminta memanfaatkan potensi tersebut.

"Pertumbuhan ekonomi mereka mencapai 6 persen dengan jumlah penduduk 180 juta. Industri pengolahan mereka belum terbangun dengan maksimal. Saya rasa sangat terbuka peluang investasi di sana," kata Armida di gedung Bappenas, Jumat, 21 Februari 2014. Nilai transaksi dagang antara Indonesia dan Nigeria saat ini baru berkisar US$ 2 miliar.

Saat ini, kata Armida, sudah ada 15 perusahaan Indonesia yang berinvestasi di negara Afrika tersebut. Mayoritas perusahaan berinvestasi di sektor barang konsumsi. Alasannya, jumlah penduduk Nigeria besar, tapi industri pengolahannya masih belum solid. "Investasi sangat prospektif dipicu barang konsumsi. Sebab, jumlah penduduknya besar, daya beli naik, tapi industri belum ada, sehingga peluang investasi di industri pengolahan terbuka lebar," katanya.

Dalam kurun waktu lima tahun mendatang, menurut Armida, Indonesia bisa menggarap industri lain yang prospektif di Nigeria, seperti sektor konstruksi atau industri ban. "Sektor minyak dan kelapa sawit juga bisa menjadi peluang yang prospektif," katanya.

Meski potensi ekonomi terbuka lebar di Nigeria, pemerintah mengingatkan bahwa masih ada hambatan yang harus diantisipasi, yakni faktor keamanan sebagai risiko yang harus ditanggung pebisnis Indonesia. Selain itu, jarak antara Indonesia dan Nigeria yang jauh juga bisa menjadi hambatan. Dari segi biaya produksi pasti akan lebih hemat jika Nigeria membina hubungan dagang dengan negara-negara yang jaraknya lebih dekat. "Kita menyebut investasi di Nigeria itu seperti high risk, high return. Jadi, risiko besar tapi potensinya juga besar," kata Armida.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

6 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

7 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

8 Februari 2023

Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa membuka penyebab rendahnya penurunan angka kemiskinan di tengah pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

25 Oktober 2022

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

RUU Daerah Kepulauan ini sangat strategis dalam membangun daerah berciri kepulauan dan pesisir.

Baca Selengkapnya