Debu vulkanik Gunung Kelud tampak di depan Terminal 1 Bandara Juanda, Surabaya (14/2). Tempo/M. Syaraffa
TEMPO.CO , Jakarta - Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum Danis Sumadilaga mengatakan tidak ada bangunan infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat bencana erupsi Gunung Kelud. Namun, Danis mengatakan, beberapa infrastuktur Direktorat Jenderal Bina Marga, berupa jalan sempat terganggu oleh debu erupsi.
“Tapi karena jalan nasional tidak telalu banyak, pembersihan sudah dilakukan. Tinggal jalan provinsi, kabupaten dan kota,” kata Danis kepada Tempo, Senin 17 Februari 2014. (Lihat juga : Penutupan Adisucipto dan Adisumarmo Diperpanjang)
Danis menuturkan jalan nasional mulai dibersihkan sejak Sabtu lalu. Pembersihan jalan nasional tersebut dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum bekerjasama dengan TNI dan pemerintah daerah.
Danis mengatakan saat ini jalan provinsi dan kabupaten masih terganggu oleh debu erupsi Gunung Kelud. Menurut dia, beberapa jalan tertentu di Kota Kediri sempat tenggelam debu erupsi sedalam 10 centimeter. (Baca juga : Dampak Kelud, Bandara Juanda Rugi Rp 2,5 Miliar)
Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum sedang mengantisipasi ancaman pasca erupsi yang berupa lahar dingin. Danis mengatakan pihaknya sedang memasang sabo sebagai pengendali aliran lahar dingin. “Agar lahar dingin bisa masuk sungai dan menghindari pemukiman warga,” katanya.
Letusan Gunung Kelud di Jawa Timur terjadi pada Kamis, 13 Februari 2014, pukul 22.50 WIB. Letusan itu mengakibatkan jalan dan jembatan tertutupi debu dan material letusan. Adapun abu vulkanik ini tersebar hingga ratusan kilometer dari lokasi Kelud.