Beras Ilegal, Lutfi Akui Kelemahan Sistem Impor  

Senin, 17 Februari 2014 14:54 WIB

Mantan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Muhammad Lutfi saat dilantik menjadi Menteri Perdagangan oleh Presiden Bambang Susilo Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, (14/2). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengakui ada kelemahan dalam sistem impor beras. Menurut dia, pihaknya tengah menyelesaikan penelusuran kasus impor beras ilegal dan direncanakan akan diumumkan pada pekan ini. “Mungkin ada kecurangan. Kami akan umumkan hasil (penelusuran) pada Rabu,” kata Lutfi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin, 17 Februari 2014.

Lutfi tidak menjelaskan sistem apa yang dianggap lemah tersebut. Menurut dia, ada beberapa catatan, seperti masalah verifikasi tingkat kepecahan beras yang dilakukan surveyor dan mengenai kode Harmonized System (HS). “Masalah HS tidak semudah ganti nama. Implementasi di lapangan sulit. Mungkin juga bukan hanya sistemnya, tapi juga masalah surveyor. Kalau memang ada kelemahan dalam sistem, kami akan perbaiki,” tutur Lutfi.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan menduga kasus beras ilegal masuk ke Indonesia karena adanya celah dari Peraturan Menteri Perdagangan terkait verifikasi tingkat kepecahan beras impor yang dilakukan surveyor untuk beras jenis premium dan medium hanya dipersyaratkan. Padahal, verifikasi kepecahan untuk impor beras jenis hibah wajib dilakukan surveyor.

Ketua BPK Hadi Poernomo mengatakan aturan verifikasi tingkat kepecahan itu sangat krusial karena menjadi penentu apakah beras yang diimpor oleh importir bisa masuk wilayah Indonesia atau tidak. Sebab, banyak pihak memanfaatkan jatah impor untuk beras premium jenis Thai Hom Mali, tetapi dengan kualitas lebih rendah karena tidak adanya verifikasi tingkat kepecahan oleh surveyor.

Ini sesuai dengan peraturan beras medium dengan tingkat kepecahan 5 hingga 25 persen dan premium hingga 5 persen. "Mengapa dalam pengujian tingkat kepecahan oleh surveyor hanya apabila dipersyaratkan? Padahal, untuk beras jenis hibah, verifikasi itu wajib," ujar Hadi kepada Tempo beberapa waktu lalu.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terpopuler:
Ustad Hariri Nyaris Lempar Mikrofon ke Bos Entis
Kunjungi Korban Kelud, Ini Kereta Ani Yudhoyono
Cinta Penelope Diajak Nikah Siri Ustad Hariri
Kantor Dikosongi, Wali Kota Risma Bersiap Mundur?
2 Remaja Ganggu Pengamanan Kunjungan SBY ke Kelud

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

4 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

6 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

7 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

11 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

13 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

15 hari lalu

Zulhas: Barang Impor Bawaan Penumpang Akan Dibatasi Lewat Peraturan Menteri Keuangan

Zulhas mengatakan pembatasan barang impor bawaan penumpang nantinya akan diatur lewat Peraturan Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

21 hari lalu

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.

Baca Selengkapnya