Buruh di Jalan, Pengusaha-Kapolri Ketemu di Hotel  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 12 Februari 2014 13:16 WIB

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi (kiri) berbicara bersama Ketum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat (tengah) dan Wakil Sekjen Federasi Gabungan Elektronika (GABEL) Yeabe Keet tentang sikap terhadap kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) di gedung Permata Kuningan, Jakarta, Rabu (14/3). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) se-Jabodetabek berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia. Dipimpin Presiden FSPMI Said Iqbal, para buruh berpanas-panas itu menuntut kenaikan upah minimum sebesar 30 persen pada 2015. "Kami juga akan menuntut jaminan kesehatan yang lebih layak," ujarnya, Rabu, 12 Februari 2014.

Tak jauh dari sana, di ruangan sejuk berhias lampu kristal Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, para pengusaha bertemu Kapolri Jenderal Polisi Sutarman. Di hadapan Kapolri, para pengusaha yang yang dipimpin Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi itu berkeluh kesah soal banyaknya demonstrasi anarkis buruh. (Baca juga: 5 Bulan Tak Digaji Karyawan Prabowo Subianto Mogok)

Sofjan menyatakan pengusaha perlu mendapatkan jaminan keamanan berinvestasi di Indonesia tanpa gangguan keamanan, termasuk tindakan anarkis buruh. Apa lagi, sesaat lagi kita akan memasuki masa kampanye dan pemilu. "Kita ingin ada jaminan agar kita bisa berinvestasi di Indonesia. Saya ingin ada komitmen Kapolri untuk menjaga keamanan," kata Sofjan.

Menurut Sofjan, para pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri, ingin membuka investasi dan lapangan pekerjaan. Namun, masalah keamanan seperti demo buruh anarkis, sweeping dan mogok kerja diakuinya menyurutkan minat tersebut. (Lihat juga: Macet Total, Buruh Tutup Jalan Gatot Subroto)

Padahal, kata Sofjan, tiap tahun ada kesenjangan besar antara jumlah pencari kerja dan lapangan pekerjaan yang tersedia. Menurut dia, tiap tahun jumlah pencari kerja mencapai 2,5 juta orang, sedangkan lapangan kerja yang tersedia hanya mampu menampung sekitar 1,5 juta orang. "Sisanya masuk ke dalam pekerjaan informal, bahkan tidak bekerja," katanya.

Sofjan mencatat, saat ini ada seratusan organisasi buruh skala nasional dan sekitar lima ribu organisasi buruh skala daerah. Tuntutan mereka semakin tak masuk akal. Kegiatan unjuk rasa yang mereka gelar tak hanya mengganggu tapi juga merusak. "Mereka makin radikal," katanya. (Berita terkait: Masalah Upah, Diam-diam 5 Perusahaan Hengkang)

Mendengar keluhan tersebut, Sutarman menyatakan bahwa dirinya akan berusaha menjamin keamanan masyarakat, termasuk pengusaha yang melakukan kegiatan produksi. "Saya menyatakan dan menjamin keamanan di Republik Indonesia yang kita cintai ini," ujarnya.

Hanya saja, Sutarman juga mengakui bahwa polisi memiliki keterbatasan. Jumlah polisi saat ini hanya sekitar 400 ribu personel. Sementara perusahaan yang ada di seluruh Nusantara bisa mencapai jutaan, belum lagi jumlah buruh yang bekerja di sana. (Berita lain : Menteri Tenaga Kerja: Sudahi Euforia Upah Minimum)

Keterbatasan itu, diakuinya membuat tindakan polisi terhadap pengunjuk rasa terbatas. Ia berujar, sebuah kantor polisi di Kuningan, Jawa Barat sempat dirusak massa beberapa waktu lalu saat kunjungan Wakil Presiden Boedinono ke daerah tersebut. "Padahal kami cuma menegur pengunjuk rasa itu," katanya. Ia menambahkan, "Karena itu para pengusaha juga kami harap maklum."

PINGIT ARIA

Terpopuler :


Kementerian Perdagangan Ngotot Beras Impor Berjenis Premium
Transaksi Jumbo Perusahaan Minyak Indonesia-Iran
Gita Wirjawan Kritik Laporan Majalah Tempo
Kisruh Ekspor Mineral, Asosiasi Ajukan Uji Materi







Advertising
Advertising

Berita terkait

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

10 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

11 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

20 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

20 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

22 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

23 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

43 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

46 hari lalu

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

Pembataan barang bawaan impor berlaku sejak 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

20 Februari 2024

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.

Baca Selengkapnya