Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Imbas maraknya sentimen positif, hari ini nilai tukar rupiah diprediksi terus melanjutkan penguatan. Di luar rilis data perekonomian 2013 yang tumbuh dengan bagus, lelang Surat Utang Negara (SUN) yang menyerap sejumlah dana investor asing menjadi sinyalemen pasar keuangan Indonesia masih sangat menarik.
Ekonom PT BNI Sekuritas, Heru Irvansyah, mengatakan ramainya dukungan sentimen positif membuat rupiah berpeluang besar melanjutkan tren penguatan. Pasalnya, dalam kondisi fundamental ekonomi yang mulai membaik, tak ada alasan rupiah untuk cenderung bergerak melemah. “Data-data positif ekonomi akan mendorong laju rupiah menguat,” kata Heru, Kamis, 6 Februari 2014.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, neraca perdagangan Desember dilaporkan surplus US$ 1,52 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) juga melansir produk domestik bruto (PDB) tahun ini tumbuh 5,78 persen.
Di luar dugaan, agenda lelang SUN yang digelar pemerintah kemarin berhasil menarik dana investor Rp 15 triliun, melampaui target indikatif yang ditetapkan Rp 10 triliun. Lelang tersebut bahkan dilaporkan mengalami kelebihan permintaan (over subscribe) sebanyak Rp 28,4 triliun.
Keberhasilan lelang SUN diprediksi menjadi katalis utama yang menggerakkan laju rupiah. Hingga pukul 10.00 WIB, rupiah sudah bergerak menguat 23 poin (0,19 persen) ke level Rp 12.171 per dolar.
BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen
2 hari lalu
BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen
Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen