Bursa Asia Berguguran, IHSG Turun 25 Poin
Selasa, 4 Februari 2014 12:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Aksi jual saham yang terjadi di bursa regional, menyusul pelemahan tajam indeks Dow Jones semalam, menjadi penyebab turunnya indeks.
Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia hingga penutupan sesi pertama siang ini terkoreksi 25,8 poin (0,59 persen) ke level 4.360,45.
Koreksi tajam yang dialami indeks Dow Jones sebesar 2,08 persen ke level 15.372,80 menjadi katalis negatif di bursa regional Asia hari ini.
Menurut analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, setelah kemarin terimbas sentimen negatif dari turunnya indeks manufaktur Cina ke 50,5, indeks kembali mengalami tekanan jual. "Data ekonomi dalam negeri yang relatif bagus ditambah neraca perdagangan surplus US$ 1,5 miliar tidak mampu menahan tekanan jual," katanya.
Satrio menduga tingginya tekanan jual di bursa Amerika disebabkan pelaku pasar sedang mengambil posisi profit taking. "Kinerja emiten yang mengecewakan serta masalah krisis di emerging market yang tengah berlangsung di Argentina dan Turki menjadi alasan merealisasikan keuntungan," dia melanjutkan.
Selain itu, posisi indeks Dow Jones sudah menyentuh level tertinggi pada akhir tahun sehingga aksi ambil untung tinggal dicari momentumnya saja. Logika ini semakin beralasan ketika perlambatan data manufaktur Amerika sebenarnya masih wajar, tidak sampai tahap kontraksi seperti dialami Cina.
IHSG hari ini diperkirakan bakal bergerak turun menguji support 4.285. Jika support tersebut gagal bertahan, indeks bisa terus terperosok ke level 4.200. "Pelaku pasar sebaiknya menunggu hingga IHSG berada di bawah level psikologis 4.250 dulu untuk mulai melakukan akumulasi atas posisi jangka menengah," ujar Satrio.
Bursa Asia kompak terjun ke zona merah hingga 12.00 WIB. Nikkei terkoreksi paling tajam dengan 3,22 persen ke level 14.149,03, Hang Seng turun 21.511,06, Strait Times melemah 0,65 persen ke 2.971,64, bursa Korea turun 1,64 persen ke 1.888,5, dan bursa Shanghai terkoreksi 0,82 persen ke 2.033,08.
PDAT | M. AZHAR