TEMPO Interaktif, Jakarta: Bursa Efek Jakarta (BEJ) meminta PT Great River International Tbk (GRIV) untuk segera mengadakan paparan publik (public expose) sebelum perdagangan sahamnya dibuka kembali. Dalam paparan publik, emiten diminta menjelaskan permasalahan yang dihadapi perseroan terkait kesulitan dalam pembayaran kupon bunga obligasi yang jatuh tempo pada 13 Januari 2005. "Setelah itu, BEJ baru akan mengkaji kemungkinan pembukaan perdagangan sahamnya kembali," kata Wan Wei Yiong, Kepala Divisi Pencatatan Sektor Jasa, di Gedung BEJ (14/1).Seperti diketahui, sejak perdagangan 13 Januari 2004, BEJ menghentikan sementara perdagangan saham (suspensi) Great River. Suspensi tersebut terkait belum dibayarnya kupon bunga ke lima dari obligasi Great River International I Tahun 2003 sebesar Rp 11 miliar yang jatuh tempo (13/1). (yuliawati)
Berita terkait
Great River Gelar RUPSLB Untuk Tindak Lanjuti Audit Investigasi
2 Februari 2006
Bapepam Minta Pemilik Great River Dicekal
27 Desember 2005
Badan Pengawas Pasar Modal telah meminta Sunyoto Tanudjaja, pemilik PT Great River International Tbk., dicegah agar tidak bisa bepergian ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPerlu Enam Bulan untuk Benahi Great River
11 April 2005
Sekarang ini Great River hidup dari dukungan kreditor dan pemegang obligasi.
Baca SelengkapnyaE&Y: Butuh Waktu Audit Investigatif Great River
1 Maret 2005
Batas waktu tiga minggu yang diberikan pemegang obligasi perusahaan garmen dinilai terlalu singkat.
Baca SelengkapnyaBapepam: Satu Pembeli Saham Great River Diduga Fiktif
14 Februari 2005
"Setelah kami cek alamat nasabah (investor) ini ternyata alamatnya tidak sesuai."
Baca SelengkapnyaBappepam Minta Great River Public Expose 18 Februari Ini
8 Februari 2005
Pihak Great River belum bersedia berkomentar.
Baca SelengkapnyaGreat River Tunda Bayar Obligasi
14 Januari 2005
"Mereka belum dapat membayar karena perseroan belum mengumpulkan dana dari debitor."
Baca SelengkapnyaBapepam Periksa Perusahaan Efek Terkait Transaksi Saham Great Rivers
24 Desember 2004
Karena melihat ada indikasi kaitan antara sesama perusahaan efek yang bertansaksi.
Baca Selengkapnya