Pekerja memeriksa tali sling penahan ikatan kabel listrik milik PLN yang melintang di atas Kali Ciliwung Kalibata, Jakarta, Senin (28/1). Jembatan yang menghubungkan kabel PLN bertegangan tinggi putus akibat banjir yang melanda Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan masih ada beberapa masalah yang harus diselesaikan lantaran banjir yang belum berakhir. "Petugas PLN terus melakukan revisi, pembersihan dan assessment terhadap gardu distribusi yang dipadamkan," kata Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Roxy Swagerino, melalui keterangan resmi, Kamis, 23 Januari 2014. Pembersihan gardu dilakukan karena banjir dinilai mulai surut.
Ia menjelaskan, pemadaman gardu distribusi dilakukan jika lingkungan pelanggan atau gardu distribusi terendam. Roxy menjelaskan pada Sabtu lalu ada 516 gardu distribusi yang dipadamkan. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi pemadaman gardu. (Baca juga: Banjir Surut, Gardu PLN Mulai Dinyalakan)
Roxy mengungkapkan, meski masih ada beberapa titik banjir dan curah hujan yang tinggi, sebagian gardu yang semula padam sudah bisa dioperasikan kembali. Ia menyebut hingga pukul 09.00 WIB pagi ini masih ada 233 gardu distribusi yang dipadamkan. "Meskipun banjir sudah surut, dimohon kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap banjir susulan," ucapnya. (Baca juga: Seminggu Pasca-Banjir, Listrik Manado Masih Padam)
Ia mengimbau untuk menghindari bahaya aliran listrik, langkah pertama yang harus dilakukan masyarakat dengan rumah yang tergenang air adalah menurunkan mini circuit breaker (MCB). Selanjutnya, kata Roxy, seluruh peralatan elektronik dan tusuk kontak yang masih menancap pada kotak harus dicabut untuk menghindari bahaya yang disebabkan oleh listrik.