Investasi 2013 Terdorong Kinerja Kuartal Terakhir  

Selasa, 21 Januari 2014 14:19 WIB

Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Mahendra Siregar memberikan sambutan dalam acara Pekan Reksa Dana Nasional, di Mal Central Park, Jakarta, Kamis (18/10). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengumumkan realisasi investasi sepanjang tahun lalu naik signifikan. Hal tersebut terutama didongkrak oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) selama periode triwulan empat (Oktober-Desember) 2013.

"Kami sampaikan realisasi investasi triwulan empat 2013 sebanyak Rp 105,3 triliun. Artinya meningkat 26,4 persen dibandingkan triwulan empat pada 2012 ," kata Mahendra di kantornya, Selasa, 21 Januari 2014. Realisasi triwulan empat juga melonjak 4,8 persen dari triwulan tiga 2013 yang besarnya Rp 100,5 triliun.

Realisasi investasi secara keseluruhan pada Januari hingga Desember 2013 tercatat sebanyak Rp 398,6 triliun. Angka tersebut naik 27,3 persen dibanding sepanjang tahun 2012 yang sebesar Rp 313,2 triliun.

Selain itu, terjadi pula peningkatan dalam realisasi PMDN pada triwulan empat 2013 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012 yang sebesar 28,7 persen. Pada 2012, realisasi PMDN tercatat sebanyak Rp 26,5 triliun. Pada 2013, realisasi naik menjadi Rp 34,1 triliun.

Berdasarkan sektor usaha, realisasi PMDN terbesar berada di sektor pertambangan, yakni sebesar Rp 7,5 triliun. Di belakangnya: listrik, gas, dan air sebesar Rp 5,5 triliun; industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi (Rp 3,7 triliun); tanaman pangan dan perkebunan (Rp 2,9 triliun); serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp 2,3 triliun).

Kemudian realisasi investasi PMA pada periode triwulan empat 2013 melonjak sebesar 25,4 persen dari nilai investasi di periode yang sama pada 2012, dari Rp 56,8 triliun menjadi Rp 71,2 triliun.

Realisasi PMA terbesar berdasarkan sektor yakni pada listrik, gas, dan air sebanyak US$ 1,5 miliar; industri alat angkutan dan transportasi lainnya (US$ 0,9 miliar), pertambangan (US$ 0,8 miliar); industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik (US$ 0,7 miliar); dan industri makanan (US$ 0,6 miliar).

APRILIANI GITA FITRIA

Berita terkait
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
Secret Service Ungkap Perselingkuhan Obama?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios

3 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Apa Itu Investasi Syariah? Simak Penjelasan Ekonom Celios

Manajer investasi usaha bidang konvensional berpatokan pada pasar bebas.

Baca Selengkapnya

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

16 jam lalu

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

Pemerintah terkesan tidak serius dalam penerapan standar keamanan untuk perusahaan smelter ataupun investor asing yang masuk ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

2 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

2 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

3 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

3 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

4 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

5 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya