Pekerja memindahkan karung gula kristal putih dari kapal berbendera Thailand MV Chailan, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/1). Perum Bulog menargetkan kontrak impor gula akan sampai di Indonesia paling lambat Februari 2010. TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menugasi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk menjadi stabilisator harga gula. Perusahaan pelat merah ini akan diberi wewenang oleh pemerintah untuk mengelola stok 350 ribu ton gula. "Penugasan kepada Bulog sudah diberikan," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi di Jakarta, Jumat 17 Januari 2014.
Menurut Bachrul, Bulog akan diberi kebebasan untuk memilih apakah akan melakukan impor atau menyerap gula dari pabrik lokal. Begitu juga bentuk gulanya boleh berupa gula rafinasi atau gula kristal putih. "Bulog dipersilahkan untuk mana yang paling efisien," ujarnya. (Baca juga : Operasional Pabrik Gula Blora Molor)
Bulog menyatakan siap membantu pemerintah menstabilkan harga pangan di 2014. Selain beras, Bulog akan menjaga stabilitas harga untuk daging sapi, gula, dan kedelai. "Yang kami diminta berperan yakni daging, kedelai dan beras, yang ketiga itu gula. Kami akan menjaga itu," kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso.
Sutarto menegaskan Bulog berupaya penuh membeli pasokan gula, kedelai hingga sapi dari para petani lokal. Langkah itu untuk menjamin penyerapan pasokan dari petani. Meski demikian, Sutarto tak menutup kemungkinan akan melakukan impor tiga komoditas pangan tersebut apabila pasokan dalam negeri kurang, dan tentunya bila Bulog mendapat izin impor dari pemerintah. (Baca juga : Kadin : Kartel Pangan Beromset Rp 11,34 Triliun)
Terkait pendanaan, Bulog akan menggunakan dana komersial dari pinjaman perbankan. Bahkan meski memperoleh penugasan, Bulog tidak memperoleh anggaran dari pemerintah tetapi menggunakan dana kredit perbankan.
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
13 hari lalu
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024