Tiga Perusahaan Jadi Penyalur BBM Bersubsidi

Reporter

Selasa, 31 Desember 2013 11:55 WIB

Ilustrasi BBM. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) hari ini secara resmi menunjuk tiga perusahaan guna menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 2014. Ketiga perusahaan tersebut yakni PT Pertamina (Persero), PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo Tbk, dan PT Surya Parna Niaga.

Menurut Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng, penunjukan ketiga perusahaan tersebut telah melalui seleksi dan evaluasi yang dimulai sejak 11 April 2013 lalu. “Dari 11 badan usaha yang mendaftar, hanya tiga perusahaan ini yang lolos seleksi dan ditugaskan sebagai penyedia dan pendistribusi jenis bahan minyak tertentu,” katanya kepada wartawan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Selasa, 31 Desember 2014.

Andy menyatakan, berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang APBN 2014, subsidi untuk BBM, LPG, dan LGV direncanakan sebesar Rp 211 triliun. Salah satu parameter besaran subsidi tersebut adalah BBM bersubsidi sebesar 48 juta kiloliter, yang terdiri atas 32.460.000 kiloliter premium, 900 ribu kiloliter minyak tanah, dan 14.640.000 solar.

Jumlah tersebut dibagi untuk tiga perusahaan penyedia dan pendistribusi. PT Pertamina 47.355.000 kiloliter BBM bersubsidi, dengan rincian 32.320.000 kilo liter premium, 900 ribu kilo liter minyak tanah, dan 14.135.000 kilo liter solar. PT AKR Corporindo mendapat jatah 640 ribu kiloliter BBM bersubbsidi, dengan rincian 140 ribukilo liter premium dan 500 ribukilo litet solar. Sementara PT Surya Parna Niaga (SPN) akan mendistribusikan solar sebanyak 5.000 kiloliter.

Andy menambahkan, nantinya baik Pertamina, AKR, maupun SPN, akan diwajibkan untuk menyediakan sistem teknologi informasi yang dapat merekam data konsumen dan volume penyaluran untuk setiap konsumen. Ini dimaksudkan agar BPH Migas dapat secara online mengakses penyaluran premium dan solar.

Seluruh perusahaan juga diminta untuk melengkapi data BBM bersubsidi dengan teknologi penanda secara bertahap. "Teknologi itu penting guna mengawasi pendistribusian BBM public service obligation (PSO) ini," katanya.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

13 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

56 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya