Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memastikan pembayaran pengambilalihan (akuisisi) saham PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dari Nippon Asahan Aluminium Jepang senilai US$ 556,75 juta telah selesai. Penerimaan pembayaran itu dilakukan tepat sebelum penandatanganan pengalihan saham Inalum di kantor Kementerian BUMN pukul 13.30 WIB hari ini. (Baca juga: Tidak Ada Post Audit terhadap Inalum)
"Uangnya sudah diterima oleh mereka pukul 11.00 WIB waktu kita. Jadi semuanya sudah tuntas," tutur Dahlan sebelum penandatanganan pengalihan saham Inalum di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 19 Desember 2013. (Baca juga: Senin Ini, NAA Serahkan PT Inalum ke Indonesia)
Dengan resmi beralihnya Inalum ke Indonesia ia berharap kedepannya Inalum bisa melipatgandakan kapasitas produksi ingot aluminium dan melakukan diversifikasi produk dengan memproduksi billet dan alloy, serta anoda panggang. "Saya sudah menentukan bahwa Inalum kinerjanya tidak boleh merosot, tidak boleh lebih jelek," kata Dahlan. (Baca juga: Harga PT Inalum Disepakati US$ 556,7 Juta)
Adapun untuk pemilihan Direksi sampai saat ini menurut Dahlan belum dilakukan rapat umum pemegang saham. Meski begitu nama-nama calon kuatnya yaitu Direktur Utama Hasoloan Sijabat, Direktur Produksi Harmon Yunaz, Direktur SDM dan Umum Nasril Kamaruddin.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
4 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.