ISEI: Ekonomi Indonesia Tahun Depan Tak Lebih Baik

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 18 Desember 2013 15:53 WIB

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution memperkirakan perekonomian Indonesia tahun depan tak banyak mengalami perbaikan yang signifikan. "(Ekonomi) 2014 tak lebih baik dari 2013," katanya dalam acara pelantikan pengurus ISEI cabang Yogyakarta, Rabu, 18 Desember 2013.

Kondisi itu, kata dia, disebabkan sejumlah alasan. Di antaranya kondisi perekonomian global yang belum membaik, sehingga harga ekspor Indonesia pun tak terkatrol naik. "Barangkali tahun 2015 naik, tapi 2014 kelihatannya belum," kata mantan Gubernur Bank Indonesia ini.

Selain harga ekspor yang belum membaik, nilai kurs rupiah juga melemah. Sepanjang tahun 2013 ini, rupiah mengalami pelemahan hingga hampir 25 persen. Ia mencatat, sejak Januari hingga Desember ini, nilai rupiah melemah pada angka 24,7 hingga 24,8 persen. Pelemahan nilai mata uang ini memang sedikit berdampak baik pada penerimaan ekspor. Namun tak banyak jumlahnya. "Memang ada positif dan negatifnya," katanya.

Alasan kedua, dia melanjutkan, tahun 2014 merupakan tahun pemilihan umum. Lagi-lagi, kondisi pemilu pun mendatangkan sisi positif dan negatif. "Negatifnya, investor wait and see," katanya. Hal itu, menurut dia, normal terjadi. "Ya, siapa mau cari gara-gara, tunggu saja pemilu lewat."

Lagi pula pada tahun 2013, kata dia, investor sudah terpukul oleh kondisi perekonomian. Jumlah investasi, termasuk modal asing, menyurut. Dan tahun 2014 mendatang, ia memperkirakan, kondisi investasi masih belum sepenuhnya. Selain guncangan ekonominya masih terjadi, tahun 2014 juga merupakan tahun pemilu. "2014 perkiraannya belum mau dia," katanya.

Namun, pemilu juga membawa dampak positif bagi ekonomi. Berdasarkan dua pemilu sebelumnya, tahun pemilu membawa dorongan ke atas bagi ekonomi. Pada tahun itu, aktivitas ekonomi mengalami peningkatan. Bentuknya bermacam-macam, dari mengumpulkan massa untuk sebuah acara hingga produksi kaus. "Pemilu itu biasa banyak duit," katanya.

Ia mengatakan, situasi-situasi tersebut memang menciptakan pasangan negatif dan positif bagi kondisi perekonomian. Tapi, ia melanjutkan, jika digabung dan diperbandingkan dengan perlambatan ekonomi, hasilnya, "Dampak perlambatan lebih besar."

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

17 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.

Baca Selengkapnya