TEMPO Interaktif, Jakarta:Keluarga Salim berpeluang memiliki kembali BCA setelah Farallon menguasai 51 persen saham bank yang didirikan taipan itu. Pengamat ekonomi dari INDEF, Drajat Wibowo, di sela-sela seminar di Kuningan Jakarta, Selasa (19/3) siang, mengatakan, “Dua tahun saya kira Farallon akan melepaskan. Kalau Farallon melepaskan dia akan mencari yang paling menguntungkan.” Drajat mengatakan para investor di belakang Farallon, mestinya, ingin segera memperoleh untung. Apalagi, seperti diketahui, Farallon adalah lembaga keuangan dan bukan bank. “Masalahnya, apakah pemerintah bisa mencegah masuknya Salim kembali ke BCA,” katanya. “Saya sendiri, kalau Salim sudah melunasi seluruh hutangnya, silahkan saja masuk BCA atau masuk Indomobil. Tapi selama hutangnya belum lunas saya rasa Bapepam bisa mempunyai kewenangan untuk mencegah pemilik lama ke dalam BCA.” Drajat menjelaskan, Bapepam dapat berwenang mengumumkan pembeli saham di atas lima persen. Pembeli itu harus diumumkan namanya. “Bapepam bisa mengatur, dengan mengurangi misalnya dua setengah persen, sehingga hukumnya susah bagi pemilik lama memecah-mecah,” katanya. Drajat mengatakan bila Salim masuk kembali ke BCA, jelas-jelas sangat mengganggu rasa keadilan. Karena itu ia menandaskan agar pemerintah tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam melakukan divestasi bank-bank di bank-bank lainnya di BPPN seperti Bank Niaga dan Bank Danamon. (Istiqomatul Hayati—Tempo News Room)
Berita terkait
Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera
7 menit lalu
Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera
Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan