Jalur Kereta di Jabodetabek Akan Ditata  

Reporter

Rabu, 11 Desember 2013 10:20 WIB

Kereta Listrik Jurusan Bogor - Jakarta melintasi rel kereta Jalur II di Cilebut, Bogor, (13/12). Tempo/Arie Surbakti

TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah akan menata jalur perkeretaapian di wilayah DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan lalu lintas dan mengurangi angka kecelakaan. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, pemerintah akan membangun kereta layang jalur melingkar atau elevated loop line untuk kereta listrik di dalam Kota Jakarta. Proyek senilai Rp 9,5 triliun ini dimulai pada 2014 dan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Kementerian Perhubungan akan berbagi tugas dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengerjakan proyek tersebut. Bambang menyatakan, selain pemerintah pusat, proyek ini menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi serta kabupaten dan kota di sekitar Jakarta. Setelah proyek kereta layang selesai, dia menegaskan, tak akan ada lagi perlintasan sebidang yang merupakan perpotongan antara jalan raya dan jalur kereta api.

Pembangunan kereta layang jalur melingkar ini rencananya terbagi dalam dua lintasan. Lintas pertama sepanjang 10 kilometer dari timur dengan rute Kampung Bandan-Rajawali-Kemayoran-Pasar Senen-Kramat-Pondok Jati. Sedangkan lintasan dua dari barat sepanjang 10 kilometer dengan rute Manggarai-Tanah Abang-Kampung Banda.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta agar pembangunan rel layang dipercepat. “Menteri Perhubungan mengatakan, proyek ini bisa memakan waktu lima tahun. Saya minta agar dua tahun selesai,” kata Ahok—sapaan Basuki.

Dengan durasi pembangunan selama lima tahun, dampak kemacetan akan bertambah kurang-lebih 47 persen. Bila pembangunan memakan waktu dua tahun, kemacetan bisa melonjak 60-70 persen. Namun Ahok memilih waktu penyelesaian yang lebih cepat. “Lebih macet atau tidak, tetap saja kami dimaki-maki,” tuturnya.

Di wilayah yang tidak dilintasi kereta layang, menurut Ahok, pemerintah akan membangun terowongan dan jalan layang. Proyek ini akan dibangun di perlintasan yang ramai arus kendaraan dan penyeberangan.

Menurut Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, ada 15 perlintasan sebidang yang akan dibangun kereta layang atau terowongan. Dari 15 titik tersebut, sebagian besar adalah perlintasan sebidang kelas satu atau perlintasan besar.

Di perlintasan yang cukup lebar, menurut Mangindaan, akan dibangun terowongan karena lebih singkat dan cepat. Sedangkan beberapa perlintasan yang tergolong kelas tiga akan dibangun kereta layang. “Tak ada pilihan kecuali kereta layang atau terowongan, terutama di Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok,” katanya.

Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Tri Handoyo, menyatakan pembangunan jalan layang dan terowongan mendesak dilakukan. Setiap hari ada 575 perjalanan kereta di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selamat Nurdin, meminta pemerintah DKI Jakarta segera mengajukan pembangunan flyover dan underpass sebagai program prioritas. “Mumpung anggaran 2014 masih dibahas, program itu bisa didahulukan,” ujarnya.

FRANSISCO ROSARIANS | ANGGA SUKMA WIJAYA | ANGGRITA DESYANI | MARIA YUNIAR|DEWI RINA







Berita Terpopuler :
Menangis, Dirut Pertamina Besuk Korban Kereta
Jalur Layang Kereta Dibangun 2014
Pertamina Serahkan Penyelidikan ke Polisi
Pertamina Tunggu Hasil Investigasi KNKT
Bandara Adi Soemarmo Masih Rugi Rp 20 Miliar










Advertising
Advertising




Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

14 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

18 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

4 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

7 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

9 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya