Luas Kebun Sawit Mencapai 13,5 Juta Hektare  

Reporter

Kamis, 5 Desember 2013 16:31 WIB

Perkebunan kelapa sawit. REUTERS/Roni Bintang

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemasaran Inisiatif Transformasi World Wild Fund (WWF) Indonesia Irwan Gunawan mengatakan, jumlah perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia sekitar 13,5 juta hektare. Angka ini melebihi angka dalam data Kementerian Pertanian per Desember 2012 yang mencatat total luas perkebunan sawit Indonesia sebesar 9,27 juta hektare.

“Pemerintah sangat lemah mengontrol pembukaan lahan baru. Contohnya saja di Riau, WWF memprediksi terdapat 25 persen kebun yang berada di kawasan yang memang tidak diperuntukkan untuk kelapa sawit. Empat puluh delapan persen masih berada di areal yang belum jelas legalitasnya,” kata Irwan pada Media Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), Kamis, 5 Desember 2013.

Menurut Irwan, pemerintah sudah mengharuskan tiap pihak yang membuka lahan memiliki Surat Tanda Budidaya Perkebunan (STBP). Namun, pelaksanaan di lapangan masih sangat lemah. Irwan berpendapat, kurangnya koordinasi di kalangan pemerintah daerah menjadi salah satu faktor kuat penyebab buruknya pengawasan.

“Dalam konteks deforestasi sendiri, mungkin realitasnya di lapangan jauh lebih buruk dibanding data resminya. Lagi-lagi ini kelemahan pengawasan kita. Kita tidak tahu pasti,” kata Irwan.

Dalam masalah lingkungan, isu yang tengah hangat adalah adanya konflik antara satwa dan pengelola kebun sawit di daerah Sumatera. Hewan-hewan seperti gajah, harimau, dan orang utan mulai terdesak oleh pembukaan lahan, terutama untuk perkebunan masyarakat. “Oleh masyarakat, satwa-satwa ini dianggap sebagai hama."

November lalu, WWF baru saja mengumumkan hasil investigasi terhadap perusahaan yang melakukan perambahan lahan sawit di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. Investigasi yang dilakukan dengan penyamaran tersebut menghasilkan dokumentasi berupa foto dan video. Pemantauan WWF hingga 2012 menunjukkan bahwa 52.266,5 hektare lahan hutan di Tesso Nilo telah beralih menjadi kebun sawit, 15.714 hektare di antaranya termasuk kawasan taman nasional.

Direktur RSPO Indonesia Desi Kusumadewi mengatakan, prinsip dan kriteria terbaru yang dihasilkan konferensi RSPO ke-11 di Medan, 12 November 2013, lalu memang lebih memperkuat persyaratan mengenai pengelolaan lingkungan. Pembukaan perkebunan kelapa sawit baru harus bisa meminimalisasi emisi gas rumah kaca.

“Perusahaan perlu melakukan tes untuk menguji ketersediaan karbon. Apakah lahan yang akan ia gunakan memiliki stok karbon yang tinggi? Sebab jika tidak, maka bagaimana mungkin perkebunan sawit ini memiliki emisi gas rumah kaca yang minimal sampai ke depannya?” kata Desi.

TRISTIA RISKAWATI

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

40 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

42 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

48 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

49 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

50 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

51 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

6 Maret 2024

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

4 Maret 2024

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.

Baca Selengkapnya