Petani Korea dan India Ikut Demo Anti-WTO

Selasa, 3 Desember 2013 13:11 WIB

Ketua Dewan Umum WTO Shahid Bashir. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Denpasar - Sekitar seribu orang demonstran, yang terdiri dari para buruh, petani dan aktivis LSM, menggelar aksi anti-WTO di kawasan Renon, Denpasar, hari ini, Selasa, 3 Desember 2013. Petani Korea dan India termasuk di antara demonstran yang menentang keberadaan organisasi perdagangan bebas dunia itu.

Petani Korea tampil atraktif dengan pakaian tradisional mereka. Selain itu, alat musik perkusi berupa gendang juga terus dipukul bertalu-talu dalam irama yang sangat rancak untuk menarik perhatian. Mereka pun mengusung keranda bertuliskan "End WTO". Aksi ini membangkitkan semangat para demonstran lainnya.

Partisipan internasional lainnya datang dari India, yakni dari Bharatiya Kisan Union (BKU), yang merupakan serikat tani terbesar di negara itu. "Kami tidak mau terikat dalam negosiasi WTO sampai kapan pun, WTO tidak melakukan apa pun untuk petani," kata Yudhvir Singh, pemimpin organisasi ini. Dalam jangka panjang , kata dia, perdagangan bebas berarti kematian untuk petani, dan karenanya, petani di India tak akan pernah menerima kesepakatan macam itu.

Sementara itu, dari Bali, turut berpartisipasi gerakan ForBali, yakni kelompok yang menolak dilakukannya reklamasi di kawasan Teluk Benoa, Badung. Reklamasi ini rencananya akan dilakukan oleh PT Tirta Wahana Bali Indonesia (TWBI), yang telah mendapatkan izin untuk melakukan studi kelayakan dari Gubernur Bali. Reklamasi rencananya akan menguruk laut, sehingga akan terdapat lahan seluas 845 hektare untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata.

Unjuk rasa dilakukan dengan mengitari kompleks Monumen Badjra Sandhi, Renon. Di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bali, massa sempat menjemput petani dari Sumber Klampok, Jembrana, yang sedang memperjuangkan hak atas tanah mereka dengan menemui anggota DPRD Bali. Ratusan hektare tanah mereka hendak dikuasai kembali oleh Pemerintah Provinsi Bali, yang mengklaim tanah para petani itu sebagai tanah negara.





ROFIQI HASAN

Berita terkait

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

16 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

22 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

22 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

23 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

29 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

29 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

30 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

30 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

30 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya