Inflasi November 0,12 Persen
Senin, 2 Desember 2013 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa laju inflasi month to month November 2013 sebesar 0,12 persen. "Ini cukup rendah," kata Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers, Senin, 2 Desember 2013.
Suryamin menambahkan, laju inflasi untuk tahun kalender ini sebesar 7,79 persen, sementara year on year 8,37 persen. Dia juga menyebut bahwa inflasi komponen inti pada November lalu hanya 0,2 persen dan year on year 4,8 persen.
Meski dinilai cukup rendah, inflasi November itu masih sedikit lebih tinggi daripada inflasi Oktober sebesar 0,09 persen (month on month), 8,32 persen (year on year) dan 7,66 persen (kalender). Menurut Suryamin, dari 66 kota yang dihitung indeks harga konsumennya, sebanyak 38 kota mengalami inflasi, sementara sisanya deflasi. "Jadi, ini masih ada peluang untuk inflasi ditekan lebih rendah," ujarnya.
Kota yang paling tinggi inflasinya bulan lalu adalah Maumere, yakni sebesar 1,54 persen. Sementara yang terendah adalah Mataram dan Sibolga, yaitu sebesar 0,03 persen. Adapun kota yang mengalami deflasi paling besar adalah Sorong -1,29 persen. "Deflasi ini karena angkutan udara menurun tarifnya. Selain itu, komoditi pangan seperti bawang dan sayuran juga turun," kata Suryamin.
Dilihat dari kelompok pengeluaran, Suryamin menyebut bahwa bahan makanan menyumbang deflasi sebesar 0,47 persen. Begitu pula kelompok sandang deflasi sebesar 0,03 persen karena turunnya harga emas perhiasan. Di pihak lain, kelompok pengeluaran perumahan air listrik dan gas sebesar 0,68 persen karena kenaikan tarif listrik.
PINGIT ARIA
Berita Lain:
Anas: Mulyana Memiliki Komitmen Tinggi
Wilayah Jakarta Siang Hari Diguyur Hujan
Jenazah Mulyana W. Kusumah Dimakamkan di Bogor
Jokowi Presiden Terpilih dalam Survei CSIS