Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce
Editor
Ali nur yasin koran
Senin, 25 November 2013 21:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Putra bungsu mantan presiden Indonesia, Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, membantah telah menerima suap dari kelompok bisnis yang bergerak dalam industri penerbangan, Rolls-Royce. Tudingan suap tersebut terkait dengan pemberian rekomendasi penjualan mesin kepada salah satu perusahaan penerbangan Tanah Air, PT Garuda Indonesia.
Dalam surat yang dikirimkan kepada Direktur Kantor Penanganan Pelanggaran Serius Inggris (Serious Fraud Office/SFO), David Green, hari ini, Tommy Soeharto melalui pengacaranya, Elza Syarief, mengatakan Tommy tidak pernah menerima suap atau memberi rekomendasi pembelian mesin untuk Garuda.
"Tommy tidak pernah menerima uang atau mobil dari Rolls-Royce. Dia juga tidak pernah memberikan rekomendasi pembelian mesin untuk Garuda, seperti yang telah dituduhkan," kata Elza, seperti dikutip Reuters, Senin, 25 November 2013. Tuduhan ini, kata dia, salah dan disampaikan melalui Internet oleh seorang mantan karyawan dan bukan melalui narasumber formal.
Juru bicara Rolls-Royce tidak bersedia mengomentari masalah ini. Begitu juga dengan juru bicara SFO, yang belum bersedia memberikan keterangan. Awal tahun ini, Rolls-Royce sudah menunjuk pengacara, David Gold, untuk mengkaji prosedur yang berjalan setelah tudingan ini muncul.
Tahun lalu, SFO menduga Rolls-Royce telah terlibat dalam kasus suap dan korupsi di Cina, Indonesia, dan beberapa negara lain. SFO kemudian melakukan penyelidikan untuk membuktikan dugaan ini. Sebuah surat kabar asal Inggris melaporkan bahwa mantan pegawai Rolls-Royce telah memberikan uang US$ 20 juta dan sebuah mobil Rolls-Royce untuk membujuk Garuda agar membeli mesin Rolls-Royce 700 pada 1990.
ANANDA TERESIA