Dimonopoli, Bandara di Indonesia Jadi Salah Urus

Minggu, 24 November 2013 18:53 WIB

Sejumlah pekerja sedang melakukan perbaikan di Bandara Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, (21/11). Bandara Halim Perdanakusuma akan kembali menjadi bandara komersial pada awal tahun 2014 untuk mengurangi kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Subang - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui bahwa kapasitas bandara di Indonesia sudah menunjukan tingkat keparahan yang akut. Menurut dia, salah satu penyebabnya adalah pengelolaan bandara yang hanya dikuasai oleh Badan Usaha Milik Negara.


"Di satu sisi kita punya BUMN Angkasa Pura yang spesialisasi mengelola Bandara. Tapi spesialisasi itu bercampur dengan monopoli, karena hanya ada AP 1 untuk wilayah timur dan AP 2 untuk wilayah barat," kata Bambang dalam diskusi APBN di Ciater, Subang, Sabtu, 23 November 2013.


Menurut Bambang, Angkasa Pura selama ini hanya mengejar keuntungan setinggi-tingginya tanpa memperhatikan pelayanan dengan investasi sehingga kapasitas Bandara tidak pernah bertambah untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. "Terus terang, saya pribadi sudah tidak nyaman. Terbang dari Jakarta harus menunggu hampir sejam di dalam pesawat karena antre untuk take off," katanya.


Bambang mengatakan, keberpihakan terhadap investor domestik memang diperlukan. Namun, keberpihakan itu jangan sampai menimbulkan monopoli. "Angkasa Pura bisa bilang kenapa saya harus peduli dengan tingkat layanan di Cengkareng, biarkan saja orang antre. Kenapa? Karena menambah pendapatan dengan menjual space. Itu contoh kenapa tidak perduli, karena tidak ada pesaing," ujar dia.


Jika ada pesaing dalam pengelolaan bandara di Indonesia, Bambang yakin pengelolaan akan lebih kompetitif dan mengedepankan kualitas layanan dibandingkan hanya mengejar keuntungan. Hal itu menurut Bambang yang menyebabkan dalam revisi Daftar Negatif Investasi ada wacana membuka pengelolaan bandara oleh asing.


"DNI seolah mau membuka seluruhnya ke asing dan menyampingkan nasionalisme, tidak benar itu. Jadi perlu ada pesaing. Paling tidak, jika AP tak mau bertarung head to head , joint saja. Misalnya buat Cengkareng kerjasama dengan Changi atau mana saja, supaya ada transfer of knowlage," katanya.


ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

1 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

3 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

4 hari lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

4 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

5 hari lalu

Waskita Karya jadi Anak Usaha Hutama Karya per September 2024, Begini Penjelasan Stafsus Erick Thohir

Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga berharap konsolidasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT Hutama Karya (HK) akan rampung per September 2024.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

7 hari lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

7 hari lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

12 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

13 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya