TEMPO.CO, Surabaya - Pengusaha nasional, Chairul Tanjung, mengingatkan kenaikan suku bunga acuan atau BI rate hingga 7,5 persen bisa mengancam pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab kenaikan itu pasti diikuti naiknya suku bunga bank dan semakin memperlambat laju roda perekonomian. Bila pertumbuhan ekonomi melorot, berimbas pada rendahnya penyerapan tenaga kerja. "Akibatnya, penghapusan kemiskinan juga terganggu," kata Chairul Tanjung usai mengisi CEO Forum Magister Manajemen Universitas Airlangga, Sabtu, 22 November 2013.
Menurut Chairul, perekonomian nasional sedang menghadapi masalah fundamental dan prinsipil. Masalahnya terletak pada defisit neraca pembayaran. Defisit ini lantaran ada kesenjangan antara permintaan dan penawaran. Dia menilai, permintaan barang dan jasa meningkat, tapi kekurangan pasokan di dalam negeri. "Kekurangan ini harus diisi dengan impor. Impor ini mengakibatkan defisit neraca berjalan," ujarnya.
Pria yang biasa dipanggil CT itu menambahkan, menaikkan BI rate merupakan kebijakan yang sifatnya meredam, tidak menyelesaikan masalah prinsipil ekonomi nasional. Kenaikan suku bunga membawa dampak buruk di sektor riil, seperti pengurangan tenaga kerja. Namun, dia tidak melihat iklim investasi akan terganggu terkait kenaikan BI rate.
Dalam jangka pendek atau pada 2014, ia mengakui dunia usaha dihadapkan pada ketidakpastian. Alasannya, pemilihan umum tahun depan, membuat semua investor menahan diri untuk ekspansi usaha. "Orang ingin tahu, siapa pemimpin Indonesia lima tahun ke depan. Jika pemimpinnya orang ini bagaimana? Iklim investasi enggak ada kaitannya dengan BI rate," kata CT.
DIANANTA P. SUMEDI
Baca juga:
Lailly Mengaku Pernah Ingin Berhenti sebagai PNS
Lailly Siap Jawab Penugasan Dahlan Iskan
Bank Mandiri Targetkan Jadi Bank Terbesar di ASEAN
Masuk Daftar Orang Tajir, CT Merasa Bingung
Menkeu: BI Rate Tidak Terlalu Tinggi
Butuh Dana Rp 67 Triliun untuk Bangun Filipina
Masuk Daftar Orang Tajir, CT Merasa Bingung
Berita terkait
Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
3 hari lalu
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaSuku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
3 hari lalu
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaCIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik
4 hari lalu
Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
4 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan
8 hari lalu
BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.
Baca SelengkapnyaRupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate
8 hari lalu
Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.
Baca SelengkapnyaBI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke
7 Februari 2024
Bank Indonesia menyebut BI Rate bisa diturunkan tanpa menunggu penurunan suku bunga The Fed jika kondisi domestik sudah oke.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Diprediksi Pertahankan Suku Bunga hingga Akhir Tahun, Ini Kata Ekonom
25 Agustus 2023
Bank Indonesia (BI) diprediksi mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) di level 5,75 persen hingga akhir 2023.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: 7 Gerai Transmart Tutup, Gaji Kepala Otorita IKN Bambang Susantono Rp 172,7 Juta per Bulan
2 Februari 2023
Tujuh Gerai milik PT Trans Retail Indonesia atau Transmart akan ditutup. Gaji Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mencapai Rp 172,7 juta per bulan
Baca SelengkapnyaBunga Acuan BI Naik jadi 5,5 Persen, Apa Sebabnya dan Bagaimana Respons Perbankan?
23 Desember 2022
BI resmi menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau BI Rate sebesar 0,25 basis poin menjadi 5,5 persen. Apa saja alasannya?
Baca Selengkapnya