TEMPO.CO, Pennsylvania - Foxconn, pabrik terkenal pembuat iPhone, iPad dan berbagai perangkat elektronik lainnya, akan menanamkan investasi senilai US$ 40 juta atau sekitar Rp 470 miliar di Amerika Serikat.
Dari jumlah tersebut, sebanyak US$ 30 juta akan diinvestasikan untuk pembangunan pabrik yang memproduksi kabel untuk mobil listrik dan teknologi canggih lainnya. Pabrik ini akan berlokasi di Harrisburg, Pennsylvania dan akan menciptakan 500 lapangan kerja.
Sementara itu, US$ 10 juta sisanya akan digunakan untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan robotika di Carnegie Mellon University di Pittsburgh, Pennsylvania. Sejak awal, Foxconn memang ingin berinvestasi pada sektor manufaktur kelas tinggi di Amerika.
Pimpinan, sekaligus pendiri Foxconn, Terry Guo, mengatakan bahwa investasi ini merupakan respons terhadap pernyataan Presiden Barack Obama yang ingin kembali membangun industri manufaktur Amerika. Pennsylvania dipilih sebagai lokasi investasi karena Foxconn sudah memiliki unit produksi kecil di Harrisburg.
Meskipun Foxconn akan ikut membangun kembali industri manufaktur Amerika, Guo mengatakan Foxconn tidak punya rencana untuk mengalihkan produksi iPhone dan iPad ke Amerika. "Kami hanya ingin memindahkan industri berbasis kecerdasan yang membutuhkan tenaga kerja terampil," kata Guo kepada wartawan usai bertemu pejabat Pennsylvania di Washington.
Dalam periode pemerintahannya yang kedua, Obama berkomitmen untuk menghidupkan kembali industri manufaktur di Amerika setelah sejumlah perusahaan memilih memindahkan pabriknya ke negara-negara dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah. Dalam kampanye lalu, Obama berjanji menciptakan satu juta lapangan pekerjaan di sektor manufaktur saat ia menyelesaikan jabatannya pada 2017.
BUSINESSINSIDER | IQBAL MUHTAROM
Berita terkait
Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik
8 jam lalu
Pemerintah terkesan tidak serius dalam penerapan standar keamanan untuk perusahaan smelter ataupun investor asing yang masuk ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDi Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun
2 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
2 hari lalu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.
Baca SelengkapnyaPencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor
2 hari lalu
Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.
Baca SelengkapnyaPertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38
3 hari lalu
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.
Baca SelengkapnyaPemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar
3 hari lalu
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS
4 hari lalu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.
Baca SelengkapnyaRI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel
4 hari lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama
Baca SelengkapnyaAXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023
4 hari lalu
AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.
Baca SelengkapnyaJokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi
5 hari lalu
Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap
Baca Selengkapnya