TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memasang target tidak akan ada lagi penjualan minyak goreng dalam bentuk curah pada 2015. "Pemerintah akan meniadakan perdagangan minyak goreng curah," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina dalam kegiatan Sosialisasi Pengalihan Minyak Goreng Curah Ke Minyak Goreng Kemasan dan Minyakita, Kamis, 14 November 2013.
Srie menyatakan bahwa saat ini setidaknya 65 persen penduduk Indonesia masih mengkonsumsi minyak goreng curah. "Meskipun trennya terus turun," ujar Srie.
Ia mengatakan, minyak goreng curah banyak diminati karena harganya yang lebih murah dan banyak dijumpai di pasar tradisional. Hanya, kata dia, pemerintah menginginkan semua konsumen segera beralih ke bentuk kemasan. Alasannya, minyak goreng kemasan lebih layak, lebih higienis, dan lebih sehat.
Demikian pula dari segi produksi dan distribusi, tingkat sanitasi dan kebersihan minyak goreng curah tidak terjaga dengan baik dan tidak sebersih minyak goreng kemasan.
Dari sisi Undang-Undang Perlindungan Konsumen, minyak goreng kemasan lebih memenuhi hak konsumen karena mencantumkan informasi produk seperti merek, nama produsen, berat bersih, tanggal kedaluwarsa, dan informasi penting lainnya.
Dalam melakukan sosialisasi minyak goreng kemasan ini, Kementerian Perdagangan juga melibatkan pedagang gorengan yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Kreatif Lapangan Indonesia (APKLI). Setiap pedagang gorengan menggunakan 3-5 liter minyak goreng untuk membuat aneka jajanan.
Berdasarkan data Susenas 2012, konsumsi minyak goreng per kapita pada 2011 sebesar 8,24 liter per kapita per tahun dan meningkat menjadi sebesar 9,33 liter per kapita per tahun pada 2012.
PINGIT ARIA
Terpopuler
Ahmad Dhani Mengaku Bangkrut Gara-gara Kasus AQJ
Dahlan: Marzuki Alie Minta Teuku Bagus Dipecat
Cerita Ganjar tentang Gubernur 'Bodoh'
Nazar: Uangnya Anas Triliunan Rupiah
Berita terkait
Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat
2 hari lalu
Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan
6 hari lalu
Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar
9 hari lalu
Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.
Baca SelengkapnyaHarga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024
18 hari lalu
Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaRatusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia
22 hari lalu
Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.
Baca SelengkapnyaPertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat
28 hari lalu
Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027
Baca SelengkapnyaLuhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas
39 hari lalu
Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.
Baca SelengkapnyaRelaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat
44 hari lalu
Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.
Baca SelengkapnyaMenteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna
45 hari lalu
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali
46 hari lalu
Zulkifli Hasan tidak menjelaskan secara detail mengenai bagaimana pendistribusian minyak makan merah nantinya.
Baca Selengkapnya