Atasi Kebocoran Gas, Total Datangkan Tim Asing
Editor
Fery Firmansyah
Senin, 11 November 2013 11:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Total E&P Indonesie mendatangkan tim ahli dari Prancis dan Amerika Serikat untuk menangani kebocoran gas di Blok Mahakam, Kalimantan Timur, pada Senin, 11 November 2013. Menurut juru bicara Total Indonesie, Kristianto Hartadi, tim tersebut akan mencari penyebab sekaligus menangani kebocoran gas di ladang terbesar di Indonesia tersebut. "Mereka akan membantu," kata dia kepada Tempo.
Selain teknisi dari kantor pusat Total di Prancis, tim ini juga terdiri dari para ahli di perusahaan kontraktor pengeboran Wattenbarger Wells Construction, Amerika. Menurut Kristanto, hingga saat ini pihaknya belum berhasil mengidentifikasi penyebab semburan gas.
Untuk mengamankan lokasi, manajemen Total Indonesie kini mengerahkan kapal patroli untuk melakukan inspeksi di radius 4 kilometer dari pusat semburan. Kristanto mengatakan, hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kapal yang lalu langlang. Upaya ini juga dilakukan untuk mencegah munculnya api. "Kami berusaha menetralisir dan mengamankan lokasi," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan udara yang dilakukan Total, dua desa yang berada sekitar lokasi kejadian tidak mengalami kontaminasi. Kristanto juga menjamin tidak ada tumpahan minyak atau polusi gas yang mencemari lingkungan. Sebab, material yang keluar dari lokasi semburan adalah tipe gas kering berbahan metana, bukan gas basah yang mengandung hidrokarbon. "Berdasarkan analisa kami, bahan itu tidak berbahaya, namun tetap akan dipantau."
Kebocoran gas Blok Mahakam terjadi pada Jumat, 8 November 2013. Semburan gas dangkal terjadi di sumur TN-C414 di Delta Mahakam, tepatnya di Lapangan Tunu, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai, Kartanegara, Kalimantan Timur. Sumur yang tengah dibor dengan rig Raissa itu tiba-tiba menyemburkan gas yang berasal dari reservoir dangkal. Beruntung tidak ada korban dalam insiden ini.
Sebagai informasi, Blok Mahakam merupakan penghasil gas terbesar di Indonesia dengan rata-rata produksi 1,7 miliar kaki kubik per hari. Selain gas, lapangan ini memproduksi minyak mentah sebesar 69 ribu barel. Gas yang diproduksi kemudian diolah untuk dijadikan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) lalu diekspor ke Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler
Ini Curhat Suami Mantan Hakim Vica kepada Tempo
Ical Bersedia Tanggung Utang Hikmat
Ratu Atut Histeris Saat Suami Masuk Keranda
Negara Tetangga Terlibat Kecelakaan MI-17 TNI?
5 Langkah Amankan Jaringan Wi-Fi
Situs Perselingkuhan Diblokir di Singapura