Upah Murah Cara Kuno Menarik Investor  

Reporter

Senin, 4 November 2013 22:12 WIB

Ribuan buruh melakukan unjuk rasa menuntut Jaminan Sosial Tolak Upah Minimum di Jalan Mohammad Husni Thamrin , Jakarta, Rabu (10/4). Dalam aksi pemanasan jelang May Day tersebut, buruh menuntut revisi Pepres no 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan dan PP No 101 tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran dan mendesak dijalankannya jaminan kesehatan seluruh rakyat 1 Januari 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Bogor - Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pemerintah bertekad menggenjot produktivitas dan efisiensi sebagai daya tarik mendatangkan investor. Menurut dia, upah buruh murah merupakan cara kuno menarik investor. "Produktivitas dan efisiensi harus diperjuangkan karena kita ketinggalan," katanya di Istana Bogor, Senin, 4 November 2013.

Pernyataan Hidayat mengulang pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengatakan era upah buruh murah di Indonesia telah berakhir. Kendati demikian, pemerintah tidak gampang menuruti desakan menaikkan upah belakangan ini. Misalnya, desakan menaikkan upah buruh hingga 50 persen.

Menurut Hidayat, tuntutan buruh itu sangat tidak rasional dengan kondisi industri saat ini. Tuntutan itu dianggap dia tidak memiliki dasar data dan fakta yang kuat. "Buktinya sebagian besar justru bersepakat melalui perundingan tentang besaran kenaikan upah," katanya.

Hidayat menyatakan, selain Jawa Timur, sebagian besar daerah sepakat dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo perihal kenaikan upah sekitar 10 persen. Besaran kenaikan ini dinilai dapat diterima pengusaha karena masih dalam jangkauan dan sesuai kemampuan perusahaan.

Menurut Hidayat, pemerintah dan pengusaha memiliki agenda yang sama yaitu menetapkan upah buruh yang lebih layak. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah menghitung kebutuhan hidup layak buruh dan telah mensosialisasikannya pada para pengusaha. "Ada rumusan yang lebih fair, yang juga menambahkan produktivitas dan ekonomi," katanya.



FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Rindu Tangis Puan Maharani Saat Harga BBM Naik, SPSI: Kini Jadi Ketua DPR Apa...

6 September 2022

Rindu Tangis Puan Maharani Saat Harga BBM Naik, SPSI: Kini Jadi Ketua DPR Apa...

Koordinator SPSI, Guntoro, menyinggung soal Ketua DPR Puan Maharani yang menangis saat menolak kenaikan harga BBM beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Berharap Seluruh Buruh di Malang Raya Segera Divaksin

1 Mei 2021

Serikat Pekerja Berharap Seluruh Buruh di Malang Raya Segera Divaksin

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Kota Malang berharap seluruh buruh di Malang Raya bisa segera mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tak Turun ke Jalan pada May Day, SPSI Jawa Barat Fokus Advokasi

30 April 2020

Tak Turun ke Jalan pada May Day, SPSI Jawa Barat Fokus Advokasi

SPSI fokus pada advokasi buruh yang terkena imbas pandemi Covid-19 yaitu buruh yang di-PHK dan yang THR-nya dihapus pada momentum May Day.

Baca Selengkapnya

Kisah Gerai Jakmart SPSI di Cakung Diserbu Pembeli Pemilik KJP

28 Februari 2019

Kisah Gerai Jakmart SPSI di Cakung Diserbu Pembeli Pemilik KJP

Sejumlah pangan murah yang dijual di Gerai Jakmart SPSI Logam Elektronik dan Mesin (L.E.M) Cakung, Jakarta Timur menjadi buruan pemilik KJP.

Baca Selengkapnya

Anies Resmikan Gerai Pasar Murah untuk Buruh di Cakung

26 Februari 2019

Anies Resmikan Gerai Pasar Murah untuk Buruh di Cakung

Anies janji bangun lebih banyak gerai pasar murah untuk buruh yang serupa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Serikat Buruh Bertemu Anies Baswedan, Apa Hasilnya?

30 November 2017

Serikat Buruh Bertemu Anies Baswedan, Apa Hasilnya?

Perwakilan Serikat Buruh diterima oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

UMK Jateng Dinilai Terlalu Rendah, Pekerja Pertimbangkan Gugatan

21 November 2017

UMK Jateng Dinilai Terlalu Rendah, Pekerja Pertimbangkan Gugatan

KSPN Jawa Tengah mempertimbangkan langkah menggugat hasil penetapan UMK Jateng, yang dinilai terlalu rendah.

Baca Selengkapnya

UMP Jabar 2018, Ini Alasan Perwakilan Pekerja Menolak

30 Oktober 2017

UMP Jabar 2018, Ini Alasan Perwakilan Pekerja Menolak

Perwakilan pekerja menolak besaran UMP Jabar 2018 karena dihitung berdasarkan PP 78.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh, Aksi di Yogyakarta Meniru Semangat Sultan Agung

1 Mei 2017

Hari Buruh, Aksi di Yogyakarta Meniru Semangat Sultan Agung

Dalam pawai rute Malioboro ke Alun-Alun Utara Yogyakarta itu ratusan buruh menyerukan agar meneladani semangat Raja Mataram legendaris, Sultan Agung.

Baca Selengkapnya

Organisasi Pekerja Minta Pengusaha Bayar THR pada H-21

10 Juni 2016

Organisasi Pekerja Minta Pengusaha Bayar THR pada H-21

Pembayaran THR jauh hari itu penting dilakukan agar pekerja yang tidak dibayar THR-nya bisa melakukan proses hukum terhadap pengusaha.

Baca Selengkapnya