Penandatanganan Master Agreement Inalum Molor  

Reporter

Jumat, 25 Oktober 2013 16:16 WIB

MS Hidayat. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan penandatangan master agreement pengambilalihan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) kemungkinan besar akan mundur. Penandatangan yang sedianya dilakukan 1 November 2013 akan mundur jika Kementerian Keuangan dan DPR baru melakukan rapat kerja penggunaan anggaran untuk Inalum pada 30 Oktober.

"Mungkin mundur dari tanggal satu, asalkan pihak Jepang setuju. Yang terpenting saat ini, ketetapan mengenai harga sudah disetujui," katanya di Hotel Shangrila, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2013.

Menurut dia, saat ini Menteri Keuangan tengah mengupayakan agar rapat kerja dengan Komisi Keuangan Perbankan DPR dilakukan hari ini. Tapi, jika tidak memungkinkan, rapat kerja baru dilakukan 30 Oktober.

Hidayat menilai, terlepas dari persetujuan dari komisi itu, seluruh teknis pelaksanaan pengambilalihan Inalum sudah beres. Dari segi harga, kesepakatan untuk tidak menempuh jalur arbitrase serta persetujuan dari Komisi BUMN dan Energi DPR sudah terselesaikan. "Sekarang ini, kan, lebih banyak soal internal kita. Jepang sendiri sudah setuju dengan nilai buku US$ 558 juta yang kami ajukan," katanya.

Sebelumnya, Ketua Komisi Keuangan, Harry Azhar Azis, mengatakan secara prinsip menyetujui pengambilalihan Inalum. Tapi secara teknis, ia mempertanyakan nilai buku yang diajukan sebanyak US$ 558.

ANANDA TERESIA

Berita Terpopuler:
Pengacara Tak Tahu Suami Airin Punya Wanita Lain
Menteri Gamawan: FPI Aset yang Perlu Dipelihara
Soal Kasus Wawan, Adnan Buyung Mau Gugat KPK
Ini Orang PKS yang Minta Mobil Luthfi Dipindahkan
Tren Korupsi Banten, Temuan BPK: Main Proyek Nyawa

Berita terkait

Perjalanan Garuda Indonesia, Dari Maskapai Terbaik Hingga Terlilit Utang

25 Oktober 2021

Perjalanan Garuda Indonesia, Dari Maskapai Terbaik Hingga Terlilit Utang

Garuda Indonesia sempat didaulat sebagai 10 besar maskapai terbaik di dunia hingga akhirnya terancam ditutup karena terlilit utang.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Pastikan Restrukturisasi BUMN Bakal Jalan Terus

1 Juli 2020

Erick Thohir Pastikan Restrukturisasi BUMN Bakal Jalan Terus

Menteri BUMN Erick Thohir berjanji akan terus menjalankan program restrukturisasi perusahaan negara.

Baca Selengkapnya

Kementerian Godok Skema Penggabungan Dana Pensiun BUMN

24 Januari 2020

Kementerian Godok Skema Penggabungan Dana Pensiun BUMN

"Selama ini kan satu BUMN punya satu (pengelola dana pensiun). Kalau disatukan akan lebih efisien."

Baca Selengkapnya

Bantah PHK Massal, Dirut Krakatau Steel: Itu Restrukturisasi

4 Juli 2019

Bantah PHK Massal, Dirut Krakatau Steel: Itu Restrukturisasi

PT Krakatau Steel, menurut Silmy, tengah menjalankan program restrukturisasi agar kinerja perusahaan dapat kembali sehat dan berdaya saing.

Baca Selengkapnya

Alasan Menteri Rini Yakin Holding BUMN Tambang Selesai Tahun Ini

22 September 2017

Alasan Menteri Rini Yakin Holding BUMN Tambang Selesai Tahun Ini

Rini Soemarno yakin pembentukan perusahaan gabungan (holding)


BUMN bidang tambang dan migas rampung tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bos PT PAL Sambangi Luhut Bahas Restrukturisasi

13 Juli 2017

Bos PT PAL Sambangi Luhut Bahas Restrukturisasi

PT PAL akan memproduksi empat buah kapal pembangkit listrik senilai USD 320 juta.

Baca Selengkapnya

Holding BUMN Perbankan Tinggal Tunggu Perpres

29 April 2017

Holding BUMN Perbankan Tinggal Tunggu Perpres

Proses holding BUMN sektor perbankan akan rampung pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Gabungkan Bank BUMN Syariah, Patner Timur Tengah Digandeng  

4 Maret 2017

Gabungkan Bank BUMN Syariah, Patner Timur Tengah Digandeng  

Kementerian Badan Usaha Milik Negara berencana menggabungkan bank-bank syariah BUMN tahun ini.

Baca Selengkapnya

Begini Usul Stafsus Menteri BUMN Soal Holding BUMN Tambang

23 Februari 2017

Begini Usul Stafsus Menteri BUMN Soal Holding BUMN Tambang

Staf Khusus Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin, mengusulkan sejumlah hal untuk mendorong agar wacana holding BUMN tambang tak mandek.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan SKK Migas Harus Masuk ke Holding BUMN  

14 Desember 2016

Ini Alasan SKK Migas Harus Masuk ke Holding BUMN  

Dengan adanya holding Pertamina, PGN, dan SKK Migas, sinergi di antara tiga institusi tersebut diharapkan lebih harmonis.

Baca Selengkapnya