Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jumat, 18 Oktober 2013 07:44 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyambut baik kesepakatan Senat Amerika dalam pembahasan anggaran. Sebab, jika dibiarkan berlarut, diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia. "Bank Indonesia menyambut baik masalah debt ceiling dan juga anggaran AS dapat diputuskan," ujarnya saat ditemui seusai acara Annual Report Award di hotel Ritz Carlton Pacific Place, Kamis malam, 17 Oktober 2013.

Agus menjelaskan, saat ini pihaknya berjaga-jaga ihwal isu pengurangan stimulus moneter. Untuk diketahui, The Federal Reserve atau bank sentral Amerika akan membahas pengurangan tersebut pada akhir Oktober nanti. "Kita juga selalu waspada untuk itu," katanya.

Bank sentral bersama pemerintah juga Otoritas Jasa Keuangan terus bekerja sama untuk mencegah dampak dari pengurangan tersebut. "Kerja sama selama ini berjalan dengan baik," ujar Agus.

Sebagaimana diberitakan, Amerika Serikat akhirnya setuju mengakhiri shutdown pemerintahan AS dan mencegah ancaman default. Dengan perolehan suara voting 81-18, Senat kini menuju DPR untuk menyerahkan RUU ini. Baik kubu Demokrat maupun Republik sepakat untuk mencegah krisis dengan menyetujui anggaran darurat untuk alokasi sampai 15 Januari 2014 dan akan meningkatkan batas utang sampai 7 Februari 2013.

"Kita bisa mulai mengangkat awan ketidakpastian yang belakangan menggantung di atas bisnis kita, di atas warga Amerika," kata Presiden Barrack Obama dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip laman CBS News, Kamis waktu Indonesia, 17 Oktober 2013.

RIRIN AGUSTIA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya