Kongres AS Mencapai Kesepakatan Utang  

Kamis, 17 Oktober 2013 10:49 WIB

Presiden Amerika Serikat Barack Obama berhenti sejenak sebelum memberikan keterangan mengenai perdebatan anggaran dana darurat tambahan dari Brady Press Briefing Room di Gedung Putih, Washington, Senin (30/9). Obama meningkatkan tekanan kepada Partai Republik untuk menghindari ditutupnya pemerintahan selepas tengah malam. AP/Susan Walsh

TEMPO.CO, Washington - Kongres Partai Republik mengakui kekalahan mereka terhadap Presiden Barack Obama atas perjuangan untuk anggaran kesehatan dalam rancangan undang-undang (RUU) baru. Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat akhirnya menyepakati RUU tersebut di menit-menit terakhir, yang berarti telah mengakhiri shutdown kegiatan pemerintah yang telah berlangsung selama 16 hari.

Seperti dilansir dari laman resmi New York Times pada Rabu waktu setempat, kesepakatan ini berarti mengakhiri kekhawatiran default atau gagal bayar utang Amerika Serikat yang berpotensi mempengaruhi perekonomian di seluruh dunia. Dalam voting yang digelar DPR beberapa jam setelah voting Senat, terdapat 285 suara dari 144 untuk menerima rencana Senat, yakni menyepakati anggaran pemerintah hingga 15 Januari dan meningkatkan pagu utang hingga 7 Februari.

Sebelumnya, mayoritas anggota Partai Republik tak sepakat dengan rencana Senat tersebut, yang tercatat ada sebanyak 198 suara. Kendati demikian, sebanyak 87 suara justru mendukung untuk mengakhiri shutdown kegiatan pemerintahan.

Usai voting yang digelar Senat, Presiden Obama mengatakan akan meneken kesepakatan tersebut segera setelah ia menerima hasilnya. Sementara ia memuji Kongres, Obama juga berharap agar apa yang terjadi selama ini tak akan berulang di kemudian hari. "Kami harus keluar dari kebiasaan menyelesaikan krisis," ujar Obama. "Kami bisa menyelesaikan ini semua akhir tahun jika semua orang bersama-sama bersemangat membawa negara ke depan yang lebih baik."

Shutdown memang telah membuat rating dari Republik menurun, meningkatkan biaya pemerintah hingga miliaran dolar, dan merusak kredibilitas internasional bangsa. Obama menolak untuk berkompromi. Akibatnya, Partai Republik mendapatkan pengetatan aturan verifikasi pendapatan untuk mengakses penggantian asuransi kesehatan. "Kami berjuang untuk sesuatu yang baik," ujar juru bicara Republik, John A.Boehner.

Berdasarkan kesepakatan untuk kembali membuka pemerintahan, DPR dan Senat diarahkan untuk berbicara dan mencapai kesepakatan dalam cetak biru jangka panjang pada 13 Desember untuk kebijakan pajak dan pengeluaran selama dekade berikutnya. Namun, hal tersebut tidak menjamin bahwa Kongres tak akan berselisih lagi pada pertengahan Januari. "Ini hanya membawa kita ke fase berikutnya pada perdebatan yang sama," kata Senator Richard J. Durbin dari Illinois.

AYU PRIMA SANDI

Terhangat:
Dinasti Banten | Setahun Jokowi-Ahok | Pembunuhan Holly Angela


Berita terkait:
INFOGRAFIS: Riwayat Cek Pelawat
Ribetnya Pindahan Tiga Sosialita KPK

Miranda di Tahanan, Disertasi dan Cat Rambut

Kesaksian Berantai Penjerat Miranda







Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya