Ekonomi Tumbuh 5,6 Persen di Kuartal Ketiga 2013  

Selasa, 8 Oktober 2013 17:57 WIB

Gevernor Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,6 persen di kuartal ketiga tahun ini. Angka ini menurun dibandingkan dengan kuartal kedua dan pertama tahun ini yang masing-masing 5,8 dan 6 persen. Akhir tahun, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh di kisaran 5,5 persen - 5,9 persen. Hal tersebut terjadi karena kondisi ekonomi global yang belum membaik.

"Sejalan dengan pelemahan global yang masih berlanjut, kinerja perekonomian domestik menunjukkan kecenderungan yang melambat," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam jumpa pers di kantornya, Selasa, 8 Oktober 2013.

Agus menjelaskan, pergerakan harga komoditas yang menurun membuat kinerja ekspor masih terbatas. Selain itu, konsumsi rumah tangga dan investasi juga diperkirakan masih tertekan akibat daya beli yang menurun setelah kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi Juli lalu.

Pihaknya juga mengaku terus mewaspadai kondisi ekonomi global saat ini, termasuk government shutdown dan debt ceiling di Amerika Serikat. BI berharap permasalahan tersebut dapat segera diselesaikan. Sebab, jika dibiarkan berlarut, negara berkembang yang memiliki hubungan langsung dengan Amerika seperti Indonesia akan terkena dampaknya.

"Kita mewaspadai perkembangan eksternal dan siap respons dalam bauran bentukan, termasuk gunakan instrumen moneter, stabilitas nilai tukar, juga langkah makro prudential," ucap Agus.

Ia melanjutkan, apabila persetujuan anggaran tertunda memberikan dampak pelemahan 0,4 persen dalam 2 minggu dan 1,4 persen dalam satu bulan ke ekonomi Amerika. “Ini tentu berdampak ke negara mitra dagang utama mereka," tutur Agus.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, dampak situasi Amerika terhadap Indonesia akan terlihat di sisi perdagangan dengan memberikan tekanan ke ekspor negara berkembang. Sementara itu, di keuangan, kondisi Amerika memberikan dampak positif ke negara berkembang.

"Yield suku bunga turun. Ini yang kemudian memberi dampak jangka pendek yaitu arus modal masuk khsusunya fixed income ke negara berkembang," katanya.

RIRIN AGUSTIA

Berita Terpopuler Lainnya
Korupsi, Mahfud Md. Siap Potong Jari dan Leher
Ratu Atut Akhirnya Muncul di Hadapan Publik
Dinasti Keluarga Atut & Kemiskinan di Banten
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istri

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

Samuel Sekuritas Indonesia menyebut IHSG masih kembali melemah pada sesi pertama hari ini. Sempat naik cukup tinggi di awal sesi, tapi ditutup melemah

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

1 hari lalu

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

Presiden Jokowi mengatakan, secara ekonomi, kekurangan air bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

2 hari lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

3 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

4 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

4 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

4 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

4 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

5 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

6 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya