Produk Pangan dengan Label Fair Trade Jadi Tren  

Reporter

Senin, 7 Oktober 2013 18:39 WIB

Petani memanen padi semi organik di Kiaracondong, Bandung, (26/4). Seiring minat besar masyarakat perkotaan terhadap makanan sehat, banyak petani mulai beralih ke pertanian organik. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini konsumen di Indonesia mulai peduli pada nasib petani. Karena itu, pasar swalayan dan kafe yang memberi tempat bagi produk pangan organik dan kerajinan yang berbasis perdagangan yang berkeadilan (fair trade) pun mulai marak di mana-mana.

Di Jakarta saja, sudah ada Waroeng Lestari dan Anomali Coffee. Anomali, misalnya, membeli kopi langsung dari petani dan menjadikan keaslian produk mereka sebagai salah satu ciri khas warung kopi tongkrongan anak muda di bilangan Jalan Senopati Raya, Jakarta, itu.

“Dengan prinsip fair trade ini, petani sudah bisa menabung, beli ternak, kredit kendaraan, dan memperbaiki rumahnya,” kata Gandi Bayu, koordinator unit produksi dan pemasaran Koperasi Serba Usaha Guna Lestari di Desa Tajur Halang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Koperasi ini yang mengelola Waroeng Lestari.

Perdagangan berkeadilan (fair trade) adalah sistem perdagangan alternatif yang menjalankan prinsip-prinsip tertentu agar produsen dan konsumen sama-sama diuntungkan. Ini sistem tandingan bagi perdagangan konvensional, yang selama ini dianggap lebih banyak merugikan produsen, terutama di negara berkembang. Secara sederhana, prinsip ini menerapkan suatu cara sehingga konsumen membeli langsung dari petani.

Prinsip ini banyak diadopsi dalam perdagangan produk organik. Itu sebabnya banyak petani organik yang juga menerapkan perdagangan berkeadilan. “Di pasar internasional, produk pertanian organik akan makin dihargai bila disertai perdagangan berkeadilan,” kata Manajer Media dan Kampanye Aliansi Organik Indonesia, Sri Nuryati.

CHETA NILAWATY

Berita Terpopuler:
Beredar, Surat dari Akil Mochtar ke MK
Akal-akalan Putusan Akil, Wani Piro?
Akil Minta Apel Washington ke Bupati Gunung Mas
Jimly: Pertemuan SBY Bahas MK seperti Arisan
KPK Bakal Kaji Sistem di MK




Berita terkait

Hari Perdagangan Adil Sedunia Tahun Diperingati pada 13 Mei 2023, Simak Tujuan Peringatannya

13 Mei 2023

Hari Perdagangan Adil Sedunia Tahun Diperingati pada 13 Mei 2023, Simak Tujuan Peringatannya

Hari Perdagangan Adil Sedunia diperingati pada Sabtu pekan kedua bulan Mei. Tahun ini 13 Mei 2023

Baca Selengkapnya

KPPU Telusuri Dugaan Kartel Bibit Ayam  

24 Januari 2016

KPPU Telusuri Dugaan Kartel Bibit Ayam  

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tengah menelusuri dugaan kartel dalam perdagangan bibit ayam atau DOC.

Baca Selengkapnya

Buka Jakarta Fair, Ahok Pamer Rusun dan Bus Baru ke JK  

30 Mei 2015

Buka Jakarta Fair, Ahok Pamer Rusun dan Bus Baru ke JK  

Jika tak mendapat bantuan, sulit bagi pekerja menengah ke bawah memiliki rumah di tengah Kota Jakarta.

Baca Selengkapnya

RI Pertanyakan Standar Ganda UE soal Minyak Sawit

29 Juni 2014

RI Pertanyakan Standar Ganda UE soal Minyak Sawit

Di Belgia, induk usaha Super Indo menjual produk berlabel "no palm oil".

Baca Selengkapnya

Ini Sejumlah Asosiasi Fair Trade di Indonesia  

7 Oktober 2013

Ini Sejumlah Asosiasi Fair Trade di Indonesia  

Penyalur tak bisa memaksakan kehendaknya begitu saja kepada produsen.

Baca Selengkapnya

Menang Sengketa WTO, Indonesia Dapat Penghargaan  

25 September 2013

Menang Sengketa WTO, Indonesia Dapat Penghargaan  

Indonesia dan Firma Hukum Mayer Brown menerima penghargaan Global Dispute of the Year dari the American Lawyer di New York.

Baca Selengkapnya

Dua Negara Ini Jadi Anggota Baru WTO  

2 Mei 2012

Dua Negara Ini Jadi Anggota Baru WTO  

Samoa dan Montenegro melamar jadi anggota WTO sejak 1998 dan 2004.

Baca Selengkapnya

Jimly: Perlu Efisiensi Komisi

16 September 2006

Jimly: Perlu Efisiensi Komisi

Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Assidiqie menganggap perlu pengefisiensian komisi-komisi. Menurut Jimly banyaknya komisi telah membebani anggaran dan rakyat.

Baca Selengkapnya