Dirjen Migas: Perlu Insentif Fiskal untuk Investor Migas

Reporter

Editor

Selasa, 30 November 2004 15:43 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Indonesia terus menggodok paket insentif fiskal untuk investor migas dan pertambangan. Insentif ini diberikan agar sektor migas dan pertambangan semakin menarik. "Besok Rabu ada pertemuan dengan Dirjen Pajak, mudah-mudahan setelah itu sudah mencapai final, apa tindaklanjut dan keputusan yang akan dikeluarkan," kata Iin Arifik Takhyan dalam konggres Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia di Jakarta, Selasa (30/11). Menurutnya sebelumnya telah ada pertemuan dengan Dirjen Pajak yang meminta agar masalah pajak dikembalikan dalam keadaaan "normal". Masalah perpajakan ini sering dijadikan alasan enggannya investor menanamkan modal di Indonesia. Dalam UU Migas yang lama, para kontraktor migas tidak perlu membayar pajak selama masa eksplorasi. Sedangkan dengan UU Migas baru pajak telah dikenakan saat masa eksplorasi. "Dalam Production Sharing Contract itu pengertiannya dengan membayar 85 persen itu sudah termasuk pajak-pajak, lalu ada PPN yang harus di "reimburse" itu yang sedang kita perjuangkan," tandas Iin. Pembagian hasil minyak antara pemerintah dan kontraktor dalam kontrak produksi bersama (Production Sharing Contrac) telah disepakati 85:15. Namun saat ini Pemerintah (dalam hal ini Dirjen Pajak) masih tetap mengenakan bea impor untuk barang yang digunakan dalam eksplorasi migas ketika masuk ke Indonesia. Sebenarnya bea impor barang ini dapat saja diminta kembali oleh kontraktor namun diperlukan angka pengenal impor. Dalam UU Migas lama, impor barang kontraktor migas ditanggung Pertamina dengan menggunakan angka pengenal impor milik Pertamina. Namun saat ini, tambah Iin, masalah hulu industri migas diserahkan ke Badan Pengelola Migas. BP Migas ini bukan sebuah perusahaan melainkan Badan Hukum sehingga tidak memiliki angka pengenal impor. "Dengan dikelola BP migas, angka pengenal impor tidak jelas, maka ada kemungkinan akan diserahkan ke PSC atau kepada BP Migas dengan pengecualian," tutur Iin. Saat ini Dirjen Pajak sedang mempertimbangkan apakah perlu ada keputusan menteri keuangan yang harus diubah dan diteliti apakah permintaan itu sesuai dengan UU yang ada.Sebelumnya Menteri Pertambangan dan Energi Purnomo Yusgiantoro menjanjikan paket kebijakan berisi insentif untuk menggairahkan sektor pertambangan yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat. Ia mengatakan, paket ini nantinya bisa dituangkan dalam surat keputusan bersama (SKB) menteri atau keputusan presiden. "Kita belum tahu bentuknya bagaimana, masih digarap. Tapi kita harapkan bisa dikeluarkan secepatnya," kata Purnomo. Harapannya, saat kunjungan delegasi Kamar Dagang Amerika bidang Energi pada Januari 2005 diharapkan konsep itu telah tersedia. Muhamad Fasabeni - Tempo

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

18 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

20 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

3 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

3 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

3 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya