TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pasar Indonesia tak terlalu terpengaruh dampak penutupan sementara layanan pemerintah Amerika Serikat (shutdown). Menurut dia, kekhawatiran pasar Indonesia teredam oleh deflasi September dan surplus neraca perdagangan Agustus 2013. "Kemarin jika dilihat, stock market kita justru membaik," kata Chatib ditemui usai membuka Musyawarah Nasional Asosiasi Profesi Penilai Pemerintah di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2013.
Namun meski pasar Indonesia mengalami perbaikan, antisipasi harus tetap dilakukan dari sisi internal agar kondisi tersebut tak berpengaruh pada negara berkembang. Menteri Chatib yakin Amerika Serikat akan menemukan jalan keluar bagi masalah anggaran mereka.
Sebagai gambaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu, 2 Oktober 2013 dibuka menguat 26,11 poin. Angka ini naik 0,6 persen menjadi 4.372,01, didorong sentimen positif dari dalam negeri.
Sebelumnya Pemerintah Amerika Serikat akhirnya memutuskan menutup sementara layanan pemerintah. Langkah itu menyusul serangkaian perdebatan panjang dan manuver politik dari Parlemen, Senat, dan Gedung Putih yang akhirnya gagal mencapai kata sepakat atas persoalan kebuntuan anggaran negara.
Hingga Senin malam waktu setempat, Kongres Amerika Serikat gagal mencapai kesepakatan kenaikan plafon utang (debt ceiling) untuk menghindarkan Amerika Serikat dari gagal bayar. Penghentian ini merupakan yang pertama kalinya selama hampir dua dekade.
Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global
11 Mei 2023
Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global
Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.