Survei: Iklan Online Makin Dipercaya

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 29 September 2013 03:42 WIB

Ucapan selamat ulang tahun di papan iklan. Abcnews.go.com

TEMPO.CO , Jakarta:Survei the Nielsen Globar Survey of Trust in Advertising menyebutkan kepercayaan konsumen pada iklan online meningkat. Tapi, kepercayaan konsumen pada iklan tradisional pun tetap kuat.

“Meskipun fragmentasi media dan terbentuknya platform iklan baru terus berlanjut, televisi tetap menjadi pilihan platform untuk menyampaikan pesan berkat kemampuannya untuk menjangkau massa,” tutur David Webb, Managing Director, Advertising Solutions, Nielsen, Sabtu, 28 September 2013. “Dan penelitian ini menggambarkan bahwa iklan di televisi masih menghasilkan resonansi yang kuat bagi konsumen di Asia Tenggara.”

Nielsen mensurvei lebih dari 29.000 responden internet di 58 negara untuk mengukur sentimen konsumen pada 19 jenis iklan dalam format paid (berbayar), earned (menggunakan media dengan biaya relatif rendah atau tanpa biaya, biasanya melalui media sosial) dan owned (menggunakan media yang dimiliki sepenuhnya oleh pemilik produk, misalnya situs perusahaan).

Hasilnya, survei Nielsen menunjukkan kepercayaan pada iklan online meningkat selama lebih dari enam tahun belakangan. Nielsen menyebut iklan online dalam bentuk banner mencatat perubahan positif dalam tingkat kepercayaan dibandingkan dengan tahun 2007 di semua pasar Asia Tenggara; Indonesia naik tujuh poin menjadi 48 persen, Thailand naik hingga 15 poin menjadi 47 persen, Filipina naik 4 poin menjadi 46 persen, dan Malaysia naik hingga 20 poin menjadi 44 persen.

Selain itu, lebih dari separuh konsumen Indonesia (57 persen), Filipina (57 persen), Thailand (56 persen) dan Malaysia (52 persen) mempercayai iklan dalam mesin pencari (search engine) dibandingkan dengan rata-rata global yang sebesar 48 persen. Kepercayaan yang cukup tinggi juga didapat oleh pengiklan melalui video online: Indonesia (52 persen), Filipina (51 persen), Thailand (51 persen) dan Malaysia (50 persen).

Nurmanjaya, penggagas Wepayou sekaligus CEO Dalang Digital mengatakan di dunia maya, metode beriklan tampaknya juga makin kreatif. Selain dari menonton video, pemirsa juga bisa menambah saldo dana melalui kuis berhadiah atau mekanisme lain yang dibuat pemasang video.

PINGIT ARIA

Topik Terhangat
Mobil Murah | Senjata Penembak Polisi | Kontroversi Ruhut Sitompul | Guyuran Harta Labora | Info Haji

Berita Terpopuler

Prabowo Sebut Ada Pembajakan DPT Pemilu 2014

Pengkritik Jokowi Cari Popularitas

Ini Senapan Paling Laris di Cipacing




Berita terkait

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Mengenal Brosur, Fungsi, dan Cara Membuatnya

13 September 2023

Mengenal Brosur, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Brosur adalah media yang digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa. Simak fungsi dan cara membuatnya.

Baca Selengkapnya

Terbukti Gunakan Foto Negara Lain untuk Promosi Wisata, Agensi Filipina Minta Maaf

4 Juli 2023

Terbukti Gunakan Foto Negara Lain untuk Promosi Wisata, Agensi Filipina Minta Maaf

Agensi periklanan Filipina pembuat video "Love The Philippines" minta maaf karena telah gunakan foto-foto dari wisata negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Investasi ke Perusahaan Layanan Digital, Indika Energy: Strategi Diversifikasi

6 Maret 2022

Investasi ke Perusahaan Layanan Digital, Indika Energy: Strategi Diversifikasi

Anak usaha Indika Energy, Indika Ventures Pte. Ltd., melaksanakan penyertaan modal dalam perseroan terbatas di bidang layanan digital.

Baca Selengkapnya

Penuhi Kebijakan Apple, Facebook Akan Minta Izin Privasi Pengguna iPhone

2 Februari 2021

Penuhi Kebijakan Apple, Facebook Akan Minta Izin Privasi Pengguna iPhone

Perubahan kebijakan tersebut, menurut Facebook, akan merugikan bisnis periklanan miliknya.

Baca Selengkapnya

IDA Gelar Pemilihan Teknologi Standar Pengukuran Online Audience

19 Januari 2021

IDA Gelar Pemilihan Teknologi Standar Pengukuran Online Audience

Pemilihan ini merupakan upaya Indonesian Digital Association (IDA) dalam menciptakan standarisasi pengukuran online audience di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kantor Pusat Perusahaan Iklan Terbesar Jepang Terima Ancaman Bom

5 Juni 2020

Kantor Pusat Perusahaan Iklan Terbesar Jepang Terima Ancaman Bom

Kantor piusat perusahaan iklan terbesar Jepang, Dentsu Group Corp menerima ancaman bom.

Baca Selengkapnya

Vokasi UI Tambah 2 Program Studi Baru

29 Juni 2019

Vokasi UI Tambah 2 Program Studi Baru

Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (Vokasi UI) membuka dua program studi (prodi) baru.

Baca Selengkapnya

Iklan Digital Capai Rp 1000 T, Google dan Facebook Merajai  

27 April 2017

Iklan Digital Capai Rp 1000 T, Google dan Facebook Merajai  

Facebook dan Google menyumbangkan 99 persen pertumbuhan industri iklan digital.

Baca Selengkapnya

Rainbow Layer Jelly yang Cantik untuk Hari Valentine Anda  

10 Februari 2017

Rainbow Layer Jelly yang Cantik untuk Hari Valentine Anda  

Rainbow kali ini tidak di angkasa. Namun menemani malam
istimewa hari Valentine.

Baca Selengkapnya