TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono menilai kenaikan harga kedelai saat ini justru bisa memicu petani bergairah menanam kedelai. Menurut dia, kenaikan harga kedelai yang mencapai Rp 8.490 per kilogram bisa memicu peningkatan produksi. "Harga sekitar 8.000 sangat menarik bagi petani," kata Suswono saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jumat, 13 September 2013.
Suswono berulang kali menegaskan bahwa harga kedelai saat ini merupakan penggerak agar petani kembali bergairah menanam kedelai. Namun untuk bisa meningkatkan produksi kedelai dengan lahan terbatas tentunya harus dengan menggenjot produktivitas.
Oleh karena itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian juga sudah diminta untuk betul-betul menyiapkan benih-benih sumber kedelai. Pemerintah pun akan memperbanyak penangkar masyarakat sehingga mereka bisa menyebarkan benih.
Selama ini kedelai dijadikan pilihan terakhir karena harganya murah. Tapi, dengan harga kedelai impor yang saat ini cukup tinggi, justru bisa meningkatkan produksi kedelai nasional. Caranya bisa dengan menambah lahan tanam kedelai. Suswono berharap ada potensi lahan baru yang bisa dimanfaatkan.
Saat ini baru ada dua daerah yang sudah bisa dimanfaatkan sebagai lahan baru. Salah satunya yaitu Aceh dan Nusa Tenggara Barat, yang siap memanfaatkan minimal 50 ribu hektare dan 30 ribu hektare. “Aceh memang dulu merupakan daerah penangkaran kedelai. Tapi, karena harga kedelai murah, lalu ditelantarkan.”
Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
20 November 2023
Harga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, mengatakan tren kenaikan harga kedelai ini akan berlanjut hingga Desember.