TEMPO.CO, Sidoarjo-Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, menegaskan kuota impor 100 ribu ton kedelai tidak bisa serta merta tiba dalam waktu dekat. Minimal, kata dia, butuh waktu dua bulan sejak Bulog ditetapkan mendapat kuota impor dari pemerintah.
"Impor kedelai ini dari Amerika Latin dan Utara. Butuh waktu untuk proses hingga barang datang, tidak bisa mendadak seperti saat ini," kata dia seusai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Perhimpunan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin 9 September 2013.
Kedelai yang masuk bulan Agustus, seharusnya untuk memenuhi kebutuhan di bulan September. Bila bulan ini masih kekurangan, Sutarto mendesak kementerian terkait memanggil importir yang sudah mengantongi kuota dan izin sejak lama. Importir seharusnya bertanggung jawab terkait kelangkaan dan melambungnya harga kedelai.
Apabila kedelai sudah di dalam negeri dan di gudang, pemerintah berhak memaksa importir mengeluarkan barangnya. Menurutnya, Bulog tidak bisa disalahkan jika harga kedelai tetap tinggi hingga akhir tahun 2013. Pihaknya juga harus menyesuaikan dengan kebutuhan perajin kedelai per bulan. Ia berharap, harga kedelai impor Bulog dibawah milik importir lain.
Ia mengingatkan, produk pangan strategis wajib ada lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk mengamankan harga. Beras, misalnya, Bulog ditunjuk pemerintah agar menjaga harga beras tetap stabil. Ia yakin, kedelai juga bisa diperlakukan seperti itu.
Sejak 2012, pihaknya sebetulnya sudah mempersiapkan diri terkait penugasan pemerintah di sektor kedelai. Kebutuhan kedelai nasional sebanyak 2,5 juta ton dan 70 persen adalah impor. Artinya ada 1,8 juta kedelai harus diimpor dan pemerintah belum melihat apakah kebutuhan impor sudah tercukupi belum. "Pemerintah lamban. Pemerintah enggan menanyai importir, jangan-jangan barang sudah disini tapi enggan dikeluarkan," kata dia.
Sutarto menegaskan, mengurai sengkarut importasi kedelai sebetulnya amat mudah. Sebab, perusahaan importir kedelai sedikit dan komoditas yang diimpor hanya 1,8 juta ton. Kementerian terkait, katanya, harus memegang kepala market leader impor kedelai. "Siapa importir terbesar? Pegang saja itu kepalanya," ujarnya.
DIANANTA P. SUMEDI
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani| Jokowi Capres?| Miss World| Penerimaan CPNS Suriah Mencekam
Berita Terpopuler:
Bagaimana Dul Mengendarai Mobil? Ini Kata Temannya
Tabrakan Jagorawi, Ada Catatan Fisika di Mobil Dul
Pesan Terakhir Salah Satu Korban Tabrakan Jagorawi
Kronologi Tabrakan Jagorawi Melibatkan Anak Dhani
2 Tweet Ahmad Dhani Setelah Tabrakan Jagorawi
Berita terkait
Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya
4 jam lalu
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai
13 jam lalu
Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal
2 hari lalu
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.
Baca SelengkapnyaMengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog
2 hari lalu
Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.
Baca SelengkapnyaBulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan
2 hari lalu
Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaHarga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya
11 hari lalu
Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
11 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaTerkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
11 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaBulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta
12 hari lalu
Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina
Baca SelengkapnyaLuhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal
13 hari lalu
Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia
Baca Selengkapnya