Menkominfo Tifatul Sembiring memberi sambutan pada peringatan Hari Bakti Pos Dan Telekomunikasi ke 67 di Bandung, Jawa Barat, (27/9). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menyelenggarakan siaga komunikasi jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi APEC yang berlangsung 1-8 Oktober 2013 di Bali. Siaga komunikasi dilakukan guna mencegah gangguan komunikasi dalam forum ekonomi global tersebut.
Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan pihaknya telah mengeluarkan instruksi pada operator agar tidak melakukan aktivitas yang bisa mengganggu jaringan mulai dari H-7 awal acara hingga H+7 acara atau dari 22 September hingga 15 Oktober. “Kami sudah mengumpulkan operator agar jangan melakukan aktivitas yang sifatnya upgrading,” kata Gatot di kantornya, Jumat, 6 September 2013.
Mengenai kesiapan saat APEC, Gatot mengatakan pihak penyelenggara telah menyediakan fasilitas Internet dengan kapasitas bandwith sebesar 5 GB. Kapasitas ini, kata dia, bukan tidak mungkin akan ditingkatkan hingga 10 GB. Fasilitas Internet disediakan PT Telkom yang ditunjuk sebagai penyedia layanan Internet.
Selain itu, beberapa operator swasta juga telah menyediakan layanan yang bisa membantu kelancaran komunikasi. Gatot mencontohkan PT Telkomsel telah meningkatkan kapasitas yang bisa memperlancar komunikasi telepon dari Indonesia ke dalam dan luar negeri. Selain itu, Indosat juga telah meningkatkan dispatch. “Jadi, kalau mau mengirim data, kapasitasnya ditingkatkan. Untuk Telkomsel dan Indosat tentunya berbayar,” katanya.
Gatot memperkirakan akan ada 2.300 jurnalis dari seluruh dunia yang akan meliput KTT APEC tersebut. Media centre yang disediakan, kata dia, mampu menampung hingga 4.000 wartawan. Jurnalis paling banyak berasal dari Amerika Serikat, disusul jurnalis asal Jepang.