Pasar Alat Berat Kembali Stagnan di 2014

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 3 September 2013 17:56 WIB

Dua alat berat meratakan tanah di lokasi pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road (BRR) di Tanah Baru, Bogor, Jabar, Rabu (6/5). Pembangunan jalan tol BRR sepanjang 11 km tersebut bertujuan mengurai kemacetan lalu-lintas di Kota Bogor. ANTARA/Jafkhairi

TEMPO.CO, Jakarta -Kinerja industri alat berat diprediksi akan bergerak stagnan atau bahkan bisa terkoreksi tahun depan, seiring suramnya pasar akibat melemahnya harga komoditas sejak 2011. “Tahun depan akan flat, kalau ada koreksi penurunan sedikit antara 3 - 5 persen dari akhir tahun ini," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Alat Berat Indonesia, Ivan S.Tulong saat ditemui dalam acara 'Economic Outlook 2014' di Graha Niaga, Jakarta, Selasa 3 September 2013.

Tahun ini, penjualaan alat berat diprediksi menjadi 13.700 unit atau turun 29 persen dibandingkan 2012. Hingga Juni 2013, jumlah penjualan alat berat turun drastis menjadi 7.972 unit dari 12.477 unit di periode yang sama tahun sebelumnya.

Ivan menjelaskan, tren tersebut akan berlanjut hingga tahun depan. Penurunan terbesar akan dirasakan oleh pasar alat berat di sektor pertambangan terutama di batu bara. Namun, terdapat perubahan jenis alat berat yang paling banyak terjual dari alat berat pertambangan beralih ke konstruksi. “Karena fokus pemerintah di program pembangunan infrastruktur (MP3EI),"ujarnya.

Dari data Juni 2013, penjualan alat berat pertambangan menyumbang 33 persen dari total 7.972 unit alat berat yang terjual. Di periode yang sama tahun lalu penjualan alat berat di pertambangan sebesar 48 persen dari total 12.477 unit.

Untuk diketahui, pemerintah telah menetapkan target produksi batubara di 2014 sebanyak 369 juta ton, lebih rendah 5 persen dibandingkan produksi 2013 sebanyak 391 juta ton. Rendahnya harga jual batu bara membuat produsen batubara mengurangi intensitas penambangan. “Walau terjadi kenaikan konsumsi tapi tidak cukup besar mengangkat kinerja industri alat berat," kata Ivan.

Untuk sektor konstruksi di tahun depan diperkirakan akan tumbuh sering fokus pemerintah di pembangunan infrastuktur. Penjualan alat berat konstruksi tercatat meningkat sepanjang paruh pertama 2013 menyumbang sebanyak 35 persen dari total 7.972 unit. “Dari tahun sebelumnya 22 persen dari total 12.477 unit,” katanya.

Sementara sektor alat berat di sektor perkebunan diprediksi tumbuh positif meski harga minyak sawit mentah masih berflulktuasi. Tahun depan penjualan alat berat sektor ini dibidik di angka 3 ribu unit, hanya bertambah 100 unit dari perkiraan penjualan tahun ini. Stagnasi juga dilihat akan membayangi penjualan alat berat di sektor kehutanan pada tahun depan dengan angka 1.700 unit, hanya naik 100 unit dari perkiraan penjualan 1.600 unit di tahun ini.

RIRIN AGUSTIA

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya