TEMPO.CO, Palembang -Direktur utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Musthofa menyatakan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengakibatkan kinerja perseroan terbebani. Sebab seluruh kontrak kerja yang dijalankan perseroan mengacu pada harga dolar AS. Akibatnya pendapatan perseroan terancam tergerus. Sehingga perseroan akan melakukan langkah-langkah efisiensi untuk mengantisipasi dampak fluktuasi kurs.
"Jelas mengganggu operasional perusahaan karena kami ini gasnya dibayar pakai dolar AS," kata Musthofa ketika ditemui usai melakukan penghijauan dikawasan Rumah sakit kusta sungai Kundur, Selasa, 3 September 2013.
Menurut dia, biaya gas berkontribusi sebesar 60 persen dari total biaya produksi perseroan. Selain itu kenaikan nilai tukar dolar AS juga akan berimbas pada biaya subsidi pupuk untuk petani kecil. "Ini akan membebani biaya subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Sementara untuk pupuk non subsidi kami mesti bersaing dengan pasar internasional," ujar Musthofa.
Meskipun kenaikan nilai tukar dolar AS berdampak negatif pada perusahaan namun dia memastikan tidak ada rencana pengurangan produksi baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Karena itu perseroan akan tetap mematuhi kontrak yang telah ditandatangani baik dengan pemerintah maupun asing.
PARLIZA HENDRAWAN (PALEMBANG)
Berita Terpopuler:
3 Istri Djoko Susilo Bergelimang Harta
Ini Cara Fathanah Cuci Uangnya
Inilah Alasan Ozil Pindah ke Arsenal
Manchester United Dapatkan Fellaini dan Coentrao
Petinggi Polri Diduga Kecipratan Uang Labora
Berita terkait
Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca Selengkapnya95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah
8 hari lalu
Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah
9 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
10 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
10 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaBos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku
10 hari lalu
Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
11 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaIstana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK
1 Desember 2023
Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.
Baca SelengkapnyaPT. Pusri Palembang Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi, Paling Tinggi Stok Urea Ada di Jateng Capai 48 Ribu Ton
28 November 2023
Pusri juga menyiapkan stok pupuk non subsidi dan rangkaian produk inovasi.
Baca SelengkapnyaWamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir
27 Oktober 2023
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.
Baca Selengkapnya