TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja PT Perusahaan Gas Negara (Tbk) sepanjang semester pertama 2013 mengalami peningkatan yang signifikan. Meningkatnya kinerja perusahaan tersebut disumbang dari bisnis distribusi dan transmisi, serta kontribusi dari anak perusahaan.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan, hingga Juni 2013, volume distribusi gas PGN mencapai 827 juta standar kaki kubik per hari, meningkat dari pencapaian pada periode yang sama tahun 2012 sebesar 800 juta standar kaki kubik per hari. "Volume gas dari usaha transmisi PGN dan anak perusahaan mencapai 876 juta standar kaki kubik per hari," kata Hendi dalam keterangan pers di Jakarta, Ahad, 1 September 2013.
Hendi mengatakan, peningkatan volume distribusi gas PGN ini sejalan dengan meningkatnya volume pasokan yang diperoleh dari supplier. Kendati demikian, khusus untuk usaha distribusi PGN di SBU 3 Medan, jumlah pasokan terus mengalami penurunan alamiah di sumur gas milik pemasok.
Dengan kinerja volume distribusi yang terus meningkat, perusahaan juga berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$ 457,5 juta, meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar US$ 409,8 juta. Selain didorong oleh volume distribusi, peningkatan laba bersih didukung oleh pertumbuhan pendapatan bersih perusahaan yang mencapai US$ 1.491,7 juta.
Direktur Keuangan PGN, Riza Pahlevi mengatakan, kondisi ekonomi global juga memberikan pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan pada Januari hingga Juni 2013. "Kebijakan ekonomi Jepang untuk mendorong pertumbuhan ekonominya mempengaruhi pelemahan nilai tukar mata uang Yen, berpengaruh terhadap pendapatan selisih kurs dari kewajiban dalam mata uang Yen," ujarnya. Termasuk membaiknya kondisi perekonomian Amerika Serikat terhadap nilai tukar dolar berpengaruh positif atas kegiatan usaha PGN yang menggunakan mata uang asing.
Hendi melanjutkan, perusahaannya akan terus memperkuat dan meningkatkan pasokan gas domestik dan mewujudkan transformasi energi ke gas bumi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan penyertaan dan akuisisi sejumlah blok migas di Indonesia. "Hingga Juni 2013, melalui anak perusahaan, PT Saka Energi Indonesia, penyertaan telah dilakukan di 3 blok migas," ujarnya.
Ketiga blok migas tersebut, yakni Blok Ketapang di Jawa Timur sebesar 20 persen, Blok Bangkanai di Kalimantan Tengah sebesar 30 persen, dan Blok Pangkah di Jawa Timur sebesar 25 persen. "Langkah di hulu migas ini kami harap dapat meningkatkan pasokan gas bagi pelanggan PGN dan menjaga kesinambungan bisnis distribusi perusahaan," ujar Hendi.
AYU PRIMA SANDI