Kurtubi: Perusahaan Lain Di bawah Pertamina Dibubarkan Saja

Reporter

Editor

Rabu, 10 November 2004 06:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pembentukan perusahaan-perusahaan di bawah Pertamina, yang menangani migas dari hilir ke hulu, menurut pengamat Perminyakan Kurtubi, membuat pengeluaran biaya yang sangat tinggi."Jelas akan ada biaya antar lembaga. Saat ini sebenarnya Pertamina sudah efisien karena penanganannya dalam satu atap dan skala usaha yang besar sehingga harga BBM bisa ditekan,"katanya.Karena itu perusahaan-perusahaan di bawah Pertamina, seperti PT.Kilang,PT.Transaksi dan lain-lain, sebaiknya dibubarkan saja. Semula pembentukan perusahaan-perusahaan tersebut, untuk 'mengakali' Undang-undang Migas 2001, yang melarang adanya usaha monopoli. Namun, Pertamina, menurut Kurtubi, walaupun sebagai penentu harga BBM, tetap bisa eksis sebagai penyedia dan penyalur.Harga minyak yang diterapkan Pertamina adalah MOPS (Mid Oil Platts Singapore) ditambah 5 persen . Angka lima persen ini diperoleh dari margin pom bensin di Indonesia. Padahal jika ada pemain baru, minimal mereka mampu menjual dengan harga MOPS plus 20-25 persen. Karena Pertamina sudah bisa 'menjaga' kesetimbvangan itu, menurut Kurtubi, tak perlu lagi Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. "Pertamina dan BPH Migas ESDM, serta KPPU-Komisi Pengawas Persaingan Usaha, sekarang ini tumpang tindih. BPH Migas Departemen ESDM sebaiknya dibubarkan saja,"katanya.Pemerintah itu, menurut Kurtubi, sebaiknya berfungsi sebagai regulator dan fasilitator saja, dan untuk fungsi pengawasan diserahkan pada KPPU.Berbeda pendapat dengan anggota KPPU, Faisal H.Basri. Menurut Faisal pada Diskusi tentang Masalah Kebijakan Persaingan Usaha di Sektor Hilir Migas di Hotel Alila, Jakarta (9/11), UU Migas 2001 sengaja dibuat untuk mematikan Pertamina. Karena disebutkan bahwa ada pelarangan integrasi vertikal antara hulu dan hilir usaha migas di Indonesia. Selama ini praktek penentuan harga BBM merupakan wewenang tunggal Pertamina. "Jadi jika terjadi financial problem di Pertamina, akan mempengaruhi pada tataran ekonomi nasional.Padahal nasib bangsa ini tidak tergantung pada Pertamina saja,"ujarnya.Menurut Kurtubi liberalisasi perlu disikapi dengan bijaksana, silahkan pemain baru masuk tetapi jangan menghapus yang telah ada. Justru dengan sistem yang diterapkan di Pertamina sangat membantu masyarakat, karena harga minyak bisa murah. Asep

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

1 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

3 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

4 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

5 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

5 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

5 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

5 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

10 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya