Monitor pergerakan saham gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan tidak akan mengintervensi pergerakan yang terjadi di pasar. "Mekanisme itu tidak untuk diintervensi," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan BEI, Samsul Hidayat, saat ditemui di kantornya pada Selasa, 20 Agustus 2013.
Pelemahan IHSG terjadi selama dua hari berturut-turut sejak Senin, 19 Agustus kemarin. Pada penutupan hari ini, IHSG melemah 3,21 persen ke level 4.174,98 dengan level terendah pada 4.062 dan level tertinggi pada 4.314. Sebelumnya, pada penutupan Senin, 19 Agustus, indeks tercatat melemah 5,5 persen ke level 4.313 dengan level tertinggi pada 4.568 dan terendah pada 4.310.
Samsul menilai, kondisi telah kembali normal dengan catatan penurunan hari ini yang tidak lebih besar dari hari sebelumnya. "Meskipun sempat mencapai level terendah, tapi ada rebound," kata Samsul.
Mengenai forced-sale, Samsul mengatakan, hal tersebut menjadi hak sekuritas bagi broker dengan kesepakatan emiten yang bersangkutan. "Sesuai perjanjian margin, forced bisa dilakukan untuk menyelamatkan saham selain top-up," kata Samsul.
Untuk auto-rejection, Samsul mengatakan, tidak ada emiten yang terkena batas bawah. "Auto rejection tetap pada aturan," kata Samsul.