TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah membuka keran impor untuk menambah pasokan daging sapi dan menekan harga daging di dalam negeri. Salah satunya dengan membebaskan jumlah impor daging sapi jenis premium sejak April 2013.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachril Chairi mengatakan hingga saat ini, pemerintah telah menerbitkan izin impor 1.210 ton daging premium.
"Khusus untuk prime cut segar dingin sampai saat ini telah diterbitkan Persetujuan Impor sebesar 1.210 ton kepada empat perusahaan importir dan dagingnya sudah masuk semua ke Indonesia," kata Bachrul dalam keterangan tertulis, Selasa, 13 Agustus 2013.
Tambahan pasokan lainnya datang dari Perum Bulog yang mengimpor 3.000 ton daging sapi beku. Menurut catatan Kementerian, dari izin tersebut, Bulog baru merealisasikan 951,97 ton.
Pemerintah juga membuka keran impor sapi siap potong dengan menerbitkan izin untuk pemasukan 24.750 ekor sapi siap potong. Hingga saat ini, dilaporkan baru 8.990 ekor sapi siap potong yang masuk ke Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.168 ekor sapi sudah dipotong.
"Diharapkan impor sapi siap potong ini dapat menurunkan harga daging sapi di dalam negeri," kata Bachrul.
Asosiasi Produsen Daging Dan Feedlot Indonesia (APFINDO) juga melaporkan 99.000 ekor sapi bakalan telah dipotong hingga 12 Agustus 2013. Ini berarti tingkat pemotongan sudah 90,83 persen dari total 109.000 ekor stok sapi bakalan yang dimiliki sebelum Ramadan.
Meski pasokan daging telah ditambah untuk menurunkan harga daging sapi, harga masih akan bertahan tinggi. Data Kementerian Perdagangan mencatat rata-rata harga daging sapi nasional masih Rp 96.528 per kilogram pada Senin, 12 Agustus 2013. Menjelang Lebaran, harga daging di beberapa kota bahkan menyentuh level Rp 120.000 per kilogram.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
14 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.
