Bank-Bank Eropa Bersiap Naikkan Dividen  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 29 Juli 2013 09:04 WIB

Patung mata uang Eropa, Euro, di depan Bank Sentral Eropa (ECB), Frankfurt, Jerman, September 2007 silam. AP/Bernd Kammerer

TEMPO.CO, London - Sejumlah bank Eropa berupaya meningkatkan dividen agar bisa kembali menarik para investor pencari imbal hasil. Reuters mengabarkan, HSBC, UBS, BNP Paribas, Standard Chartered, Swedbank, dan beberapa bank lainnya di Swiss, Prancis, dan Swedia bisa menjadi bank yang membayar lebih yang pertama. (baca: BRI Bagikan Dividen Rp 5 Triliun)

Tapi, ada kemungkinan para investor di Eropa harus menunggu hingga 2014 atau lebih untuk meraup imbal hasil yang lebih besar dari bank-bank yang selama ini mendapat suntikan uang tunai negara untuk perbaikan neraca.

"Permasalahannya adalah mereka menunggu regulator menyebut level modal yang dibutuhkan sebelum dengan yakin mendistribusikan (dividen yang lebih besar)," kata Manager Ekuitas Royal London Asset Management, Andrea Wiiliams.

Dividen Bank memang jadi hal yang dikorbankan dalam krisis keuangan. Regulator mengusulkan tingkatan rasio modal untuk mencegah tak terjadi lagi penyelamatan bank di masa depan.

Analis Barclays memperhitungkan pembayaran dividen dari 28 bank pemberi pinjaman terbesar di Eropa mencapai puncaknya pada 2007, dengan total 46,5 miliar euro lalu merosot ke 15 miliar euro di 2008, sebelum membaik ke 21 miliar euro tahun lalu.

Lonjakan dividen pada awal abad ini didorong oleh pencapaian bank, membuat rekor keuntungan dan diperbolehkannya bank untuk menjalankan bisnis dengan rasio kecukupan modal yang tipis. Penurunan dividen setelah 2007 tak terelakkan, lantaran keuntungan ditahan untuk membangun modal.

Analis Barclays memprediksi pembayaran akan meningkat jadi lebih dari 32 miliar euro tahun depan, naik 50 persen dari tahun lalu atau di belakang pencapaian tertinggi tahun 2006 dan 2007.

Analis, investor, dan perbankan menilai banyak bank siap untuk membayar lebih karena bank mendapat suntikan uang tunai, membatasi pertumbuhan kredit sejalan dengan ekonomi negara yang tak bertumbuh dan memilih untuk tidak melakukan akuisisi.

Manajer investasi dari Royal London Asset Management Williams mengatakan, Bank-bank Nordic, seperti Handelsbaken dan Swedbank, harus mampu meningkatkan dividen setelah ada kejelasan kondisi ekonomi, meski sejumlah bank lain mengalami keterbatasan lantaran harus menunggu pemulihan dan regulator akan membatasi pembayaran hingga bank berkomitmen lebih untuk mendanai usaha kecil dan menengah.

REUTERS | MARTHA T


Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

1 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

2 hari lalu

Citi Indonesia Raih Penghargaan FinanceAsia Awards 2024

Citi Indonesia menerima lima penghargaan sekaligus dalam ajang FinanceAsia Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

6 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

11 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

14 hari lalu

Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

15 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

26 hari lalu

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

Berikut jadwal operasional Bak Mandiri, BCA, BNI, BRI dan BTN selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya